COBIT: Membongkar Tujuan dan Fungsinya dalam Tata Kelola Teknologi Informasi.

Surabaya, November 2023 COBIT merupakan singkatan dari Control Objectives for Information and Related Technologies. Pada dasarnya, COBIT adalah sebuah kerangka kerja tata kelola Teknologi Informasi (TI) yang merinci langkah-langkah dan metode bagi suatu organisasi. Keberadaan COBIT diharapkan mampu memberikan dukungan bagi perusahaan atau organisasi dalam menerapkan, mengelola, dan memonitor tata kelola TI mereka.

Tujuan dan fungsi Cobit

COBIT hadir sebagai pedoman dan standar untuk melakukan audit dan perbaikan dalam tata kelola IT bagi setiap perusahaan / instansi yang menggunakan pemanfaatan IT dalam proses operasionalnya.

Apa tujuan COBIT sesungguhnya ?

  • Memastikan tercapainya tujuan perusahaan dengan teknologi informasi.
  • Meningkatkan keefektifan dalam pengelolaan perusahaan dengan teknologi informasi.
  • Menjaga risiko keamanan agar tetap pada risiko keamanan rendah.
  • Memastikan keberlanjutan perusahaan dengan teknologi informasi.
  • Dapat mengikuti perkembangan terbaru dari tata kelola teknologi informasi

Fungsi dari COBIT ?

  • Sebagai standar dalam melalukan tata kelola teknologi informasi perusahaan.

COBIT dijadikan sebagai pedoman dan standar untuk proses peningkatan kualitas tata kelola yang baik. Beberapa institusi dan Lembaga juga mulai mempelajari lebih dalma terkait COBIT untuk dijadikan standarisasi pedoman dalam pengelolaan IT yang benar.

  • Memastikan pendekatan secala keseluruhan terhadap manajemen dan bisnis.

COBIT tidak hanya memperhatikan aspek IT, tetapi COBIT juga memiliki fokus dalam manajemen dan bisnis untuk dijadikan sebagai bahan penilaian. Kaitan antara manajemen, bisnis dan pengelolaan IT pun melekat sesuai pemanfaatannya.

  • Mencakup keseluruhan bagian perusahaan from bottom to top.

Tidak hanya divisi IT yang nantinya akan diteliti oleh COBIT, tetapi seluruh stakeholder dalam setiap organisasi menjadi fokus dan aspek yang dapat dinilai oleh COBIT untuk meningkatkan kualitas tata kelola yang diharapkan.

  • Mempertemukan kebutuhan setiap stake holder.

Kembali kepada struktur organisasi, COBIT memiliki kontrol objektif yang hanya berfokus pada sumber daya untuk dijadikan bahan penilaian dan menampung seluruh kebutuhan serta tujuan dari setiap stakeholder agar lebih selaras dan sesuai dengan tujuan organisasinya.

  • Menjadi tata kelola yang terintegrasi.

Integrasi dalam tata kelola IT berarti dapat Bersatu dengan adanya pengelolaan selain IT, pemanfaatan IT seharusnya bukan hanya sebagai teknologi saja, melainkan alat yang dapat mempermudah pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.

  • Meningkatkan kontrol untuk tata kelola teknologi informasi.

Materi dan komponen COBIT juga berisikan aturan-aturan main dalam pengelolaan teknologi dan kendali yang seharusnya diterapkan dalam IT, hasil akhir dari berbagai aturan ini adalah penilaian yang mencerminkan apakah IT dari organisasi / perusahaan / instansi tersebut sudahah terkelola dengan baik atau tidak.

  • Sebagai stadarisasi dalam melakukan audit teknologi informasi.

Audit IT saat ini banyak menggunakan COBIT sebagai pedoman dan standarnya, selain efisien, COBIT juga telah membaharui framework mereka seiring dengan perkembangan era teknologi. Sejauh ini, COBIT dimulai dari COBIT 4.1 kemudian diupdate ke COBIT 5 hingga COBIT terbaru yaitu COBIT 2019.

  • Sebagai best practice dalam tata kelola teknologi informasi.

Hal ini dikarenakan oleh fleksibilitas dari COBIT yang digolongkan cukup tinggi. Berbagai macam dan jenis organisasi / perusahaan / instansi lebih memilih untuk menggunakan COBIT karena COBIT dapat digunakan tidak hanya untuk perusahaan yang bergerak dibidang IT, melainkan bidang lain. Sehingga, banyak Lembaga dan institusi yang memilih memperdalam COBIT untuk meningkatkan kualitas pengelolaan mereka dalam jangka panjang melalui proses audit.

  • Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi.

Tujuan dan fungsi COBIT sesungguhnya adalah untuk pengoptimalan pemanfaatan teknologi informasi untuk setiap organisasi. Teknologi jika dibiarkan akan terbuang sia-sia, sehingga pemanfaatannya tidak akan optimal untuk keuntungan setiap organisasi yang berekspektasi akan lebih untung Ketika menggunakan teknologi untuk dimanfaatkan.

  • Mengelola risiko pada penggunaan teknologi informasi

Dalam pemanfaatannya, teknologi pasti akan memiliki permasalahan baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Oleh karena itu, COBIT juga memiliki kontrol obejktif yang memfokuskan penilaian kepada resiko dalam pemanfaatan teknologi.

Setelah mempelajari lebih dalam terkait COBIT, teman-teman bisa lebih memahami bahwa teknologi juga membutuhkan pengelolaan, terutama mahasiswa Institut Teknologi Telkom Surabaya pasti juga akan mempelajarinya melalui studi kasus yang ada diluar kampus terkait tata kelola IT yang baik dalam mata kuliah Tata Kelola SI / TI. Nantinya, jika kalian memiliki passion untuk menekuni COBIT, kalian berkesempatan untuk menjadi Auditor IT atau sebagai konsultan IT ternama. Keren banget pastinya kan!