Satelit Merah Putih milik PT.Telkom Indonesia akhirnya resmi meluncur kemarin (7/8/2018) pada pukul 12.15 WIB dengan bantuan roket Falcon 9 Block 5 milik SpaceX di Air Force Station, Florida, Amerika Serikat (AS). Pada mulanya satelit ini diberi nama Telkom 4, namun berubah nama menjadi Satelit Merah Putih atas ide Mentri BUMN Rini Soemarno. Satelit Merah Putih ini menggantikan Satelit Telkom 1 yang sudah mengorbit sejak 4 Agustus 1999 dan diharapkan dapat memperkuat telekomunikasi dan satelit yang sudah beroperasi sebelumnya yaitu Telkom 2 dan Telkom 3S.
Sumber: http://medan.tribunnews.com/2018/08/07/detik-detik-bersejarah-indonesia-luncurkan-satelit-merah-putih-dari-amerika-serikat
Satelit Merah Putih ini memiliki kapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara. Biaya pembangunan satelit ini pun bisa dibilang lebih murah daripada satelit sebelumnya, dimana biaya pembangunan menelan dana sekitar 2,4 triliun rupiah. Untuk biaya peluncuran dan penggunaan Falcon 9 milik SpaceX menelan biaya 723,7 miliar rupiah.
Satelit dengan bobot 5,8 ton ini akan menempati slot orbit 1080 BT (Bujur Timur) menggunakan platform SSL1300 yang diharapkan mampu bertahan hingga 16 tahun. Direktur Utama Telkom Indonesia Alex J Sinaga dan Menteri BUMN Rini M Soemarno sempat meninjau peluncuran Satelit Merah Putih di Amerika Serikat.
“Kita semua berharap, Satelit Merah Putih bisa menjalankan tugasnya menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, serta mempermudah dan memperluas akses komunikasi bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Rini dalam keterangan resmi Telkom yang Tekno Liputan6.com kutip, kemarin (7/8/2018).
Peluncuran Satelit Merah Putih ini merupakan salah satu pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia karena satelit ini memiliki jangkauan lebih luas dan siap bersaing dalam dunia digital di kancah Internasional seperti yang diungkapkan oleh Mentri BUMN dan Direktur Utama Telkomsel Alex J.
“Satelit ini tidak hanya akan memancarkan sinyal ke Indonesia, tetapi juga ke kawasan Asia Selatan. Ini artinya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) makin kencang go international membawa nama Indonesia,”
“Kapasitasnya di antara 9 satelit Telkom sebelumnya, ini adalah yang terbesar dengan 60 transponder. Coverage-nya selain Indonesia, juga seluruh Asia Tenggara, plus Asia Selatan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka,” ucap Direktur Utama Telkomsel, Alex J.(rpt/walid)
Editor :Hwn