Workshop Pelatihan IoT
Dewasa ini teknologi mengalami perkembangan yang pesar mulai dari terciptanya mobil pintar tanpa perlu mengemudi manual hingga rumah pintar Alexa, semua teknologi baru ini adalah bagian dari Internet of Things atau yang kebih dikenal sebagai IoT. Memasuki era industri 4.0 dimana semua serba digital dan cepat, IoT juga merupakan bagian di mana kita mau tidak mau juga dituntut memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang ini juga. Program Studi Teknik Elektro pada Sabtu, 20 Maret 2021 mengadakan pelatihan IoT dengan narasumber mahasiswa Teknik Elektro sendiri, pelatihan ini digelar melalui Zoom dan diikuti oleh siswa dan siswi dari SMA/SMK sederajat.
“IoT sendiri adalah suatu struktur di mana objek dan orang memiliki identitas yang unik dan dapat memindahkan data melalui jaringan tanpa membentuk dua arah antara orang, yaitu sumber ke tujuan atau orang ke orang. Interaksi antar komputer.” jelas Muhammad Dwi Hariyanto sebagai pemateri pelatihan IoT.
Di dalam Internet of Things terdiri dari beberapa elemen dasar yang pembentuknya antara lain Artificial Intelligence (AI), Konektivitas di IoT, partisipasi aktif di IoT Partisipasi aktif IoT memperkenalkan paradigma baru untuk konten aktif, produk atau layanan partisipasi serta peralatan kecil khsus untuk meningkatkan akurasi, skalabilitas dan fleksibilitas. Selain itu perlu diperhatikan bagaimana cara kerja IoT ini sendiri, IoT menggunakan parameter pemrograman, di mana setiap parameter perintah dapat secara otomatis menghasilkan interaksi antara komputer yang terhubung tanpa intervensi manual dan tanpa batasan jarak jauh.
“ESP32 merupakan modul WiFi yang telah banyak digunakan oleh para pengembang. Selain harganya yang terjangkau, modul WiFi multi fungsi ini sudah berstatus SoC, jadi ESP32 bisa kita program langsung tanpa perlu mikrokontroler lain. Perangkat ESP32 dikembangkan oleh Espressif, developer dari China. Produk seri ESP32 memiliki banyak varian. NodeMCU ESP32 akan menerima input dari sensor untuk mengontrol kipas dan pencahayaan sesuai dengan kondisi sensor DHT11 dan LDR, mengirimkan data kondisi rumah ke server, dan menerima data dari server untuk menentukan apakah sensor PIR sudah aktif. Pada saat yang sama, di sisi server, selain menampilkan informasi, server juga dapat mengirimkan notifikasi ke email pengguna. Aplikasi yang dibuat di sisi server menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.” tambah Muhammad Dwi Hariyanto.
Di sisi lain, acara ini nantinya tidak hanya berhenti pada pelatihan ini namu juga akan berlanjut sebagaimana dijelaskan oleh Dimas Adiputra selaku kepala Program Studi Teknik Elektro.
“Acara ini akan rutin diadakan dimana IV basic seperti ini akan diadakan sebulan sekali, intermediate selama 3 bulan sekali dan pada tingkatan advance dilakukan dua kali dalam setahun. Informasi lebih lanjut akan ditampilkan melalui website ITTelkom Surabaya: ittelkom-sby.ac.id.” ujar Dimas.