Program Pengabdian Masyarakat Telkom University Surabaya Bantu UMKM Desa Panjunan Go Digital dan Raih Pasar Internasional

Surabaya, September 2024 – Telkom University Kampus Surabaya melalui program Pengabdian kepada Masyarakat telah berhasil memberikan dampak signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Panjunan, Gresik. Program ini dipimpin oleh Arni Muarifah Amri, S.T., M.T., dan didukung oleh anggota tim yang terdiri dari Dr. Dyah Putri Rahmawati, Dewi Rahmawati, S.Kom., M.Kom., serta para mahasiswa seperti Deo Farady Santoso, Devit Erlingga Arafiudin, Yemima Alda Puturuhu, Raihan Siyun, dan Evi Fitriya.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM di Desa Panjunan melalui pemanfaatan teknologi digital. Masyarakat diperkenalkan dengan aplikasi e-commerce yang dikembangkan oleh tim pengabdian, yang memungkinkan para pelaku UMKM lokal untuk menjual produk-produk mereka langsung kepada konsumen tanpa keterlibatan tengkulak, sehingga mereka bisa mendapatkan harga yang lebih adil. Produk-produk lokal yang dihasilkan, seperti kerajinan tangan dobong, kini memiliki peluang untuk dipasarkan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga ke pasar internasional.

Program ini pertama kali diluncurkan pada 12 Februari 2024, dan hingga saat ini telah dilakukan dua kali pertemuan utama. Pada pertemuan pertama yang berlangsung pada 29 Mei 2024, fokus pembahasan adalah pengumpulan kebutuhan para pengguna serta pengembangan prototipe aplikasi yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan UMKM Desa Panjunan.

Pada pertemuan kedua yang diadakan pada 12 Agustus 2024, aplikasi e-commerce yang telah selesai dikembangkan secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat Desa Panjunan. Tim dari Telkom University tidak hanya mempresentasikan cara kerja aplikasi, tetapi juga memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM tentang cara mendaftar dan menggunakan aplikasi untuk menjual produk mereka. Antusiasme warga terlihat jelas selama pertemuan ini, dengan banyaknya masyarakat yang menunjukkan minat besar untuk bergabung sebagai penjual di platform tersebut.

Desa Panjunan dikenal sebagai salah satu pusat kerajinan tangan, dengan produk utama berupa dobong, yang dalam sehari bisa diproduksi lebih dari 100 buah. Namun, selama ini, para pelaku UMKM menghadapi permasalahan harga jual yang rendah akibat keterlibatan tengkulak yang mengambil keuntungan besar. Salah satu warga yang berinisial T menyampaikan bahwa mereka terpaksa menjual produk dengan harga rendah karena tidak ada akses langsung ke pasar.

“Banyak pelaku UMKM yang selama ini kesulitan menjual produk mereka dengan harga yang layak karena keterlibatan tengkulak,” ujar salah satu warga Desa Panjunan.

Melalui aplikasi e-commerce ini, masyarakat kini bisa memasarkan produk mereka langsung ke konsumen tanpa melalui perantara, sehingga mereka bisa mendapatkan harga yang lebih layak.

Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari tim akademisi dan mahasiswa Telkom University Kampus Surabaya hingga para pelaku UMKM di Desa Panjunan. Kolaborasi yang baik antara tim pengabdian dan masyarakat setempat diharapkan dapat menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dengan adanya aplikasi e-commerce ini, diharapkan UMKM Desa Panjunan dapat terus berkembang dan memperluas pasar mereka hingga ke tingkat internasional. Selain itu, aplikasi ini juga diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan memberikan akses yang lebih luas dan lebih adil dalam menjual produk-produk mereka.

Program Pengabdian kepada Masyarakat dari Telkom University ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Indonesia dalam memberdayakan ekonomi lokal melalui teknologi digital. Harapannya, aplikasi ini akan terus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Program ini juga merupakan wujud nyata dari komitmen Telkom University dalam mendukung kewirausahaan, sejalan dengan visinya untuk menjadi Entrepreneurial University yang berfokus pada pengembangan inovasi dan solusi berbasis teknologi guna memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.

Penulis: Fujiyama / Foto: Dokumentasi Public Relations