Sebagai salah satu bentuk kepedulian dosen-dosen ITTelkom Surabaya dalam menghadapi pademi Covids-19 adalah membagi masker untuk kaum tuna rungu. Kegiatan yang bertempat di Kampus ITTelkom Surabaya – Ketintang ini dihadiri oleh perwakilan tujuh komunitas Tuna Rungu di Jawa Timur. Masker yang dibuat khusus masyarakat tuna rungu ini tidak seperti masker kain pada umumnya. Masker kain khusus ini memiliki lubang di bagian mulut yang ditutup oleh plastik mika lentur. Adanya bagian transparan tersebut berfungsi untuk memudahkan penyandang tuna rungu dalam berkomunikasi menggunakan gerak bibir dan bahasa isyarat.
Acara seminar online dibuka oleh Rektor ITTelkom Surabaya yaitu Tri Arief Sardjono. Selain dosen ITTelkom Surabaya, yaitu Abduh Sayid Albana, sebagai narasumber yang bercerita tentang kondisi saat ini dan bagaimana menyikapinya, terdapat juga tiga narasumber lain yang berasal dari berbagai komunitas yaitu Ika Irawan selaku Ketua Komunitas Tiba, Umaroh selaku Gerkatin Surabaya, dan Willy Sidharta selaku ketua Komunitas Ikakamus. Sharing Session secara online tidak hanya ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tuna rungu tentang cara penggunaan masker khusus ditengah wabah COVID-19, tetapi juga berbagi cerita mengenai kegiatan mereka selama masa pandemi dan edukasi bagaimana tetap beraktivitas dengan aman dan nyaman. Para Narasumber mengaku senang mendapat produk inovasi karya ITTelkom Surabaya berupa masker khusus ini karena selama ini mereka kesulitan dalam berkomunikasi dengan gerak bibir jika menggunakan masker biasa. Mereka harus melepas masker mereka selama berkomunikasi dan tentu dapat meningkatkan risiko terpapar virus.
Semua narasumber tersebut mengisi bincang online menggunakan salah satu aplikasi digital. Selain itu, acara Sharing Session ini juga disiarkan secara live melalui akun youtube dan instagram ITTelkom Surabaya dan telah ditonton oleh ratusan pemirsa. Peserta dalam kegiatan ini sangat aktif dan interaktif dengan menyampaikan beberapa pertanyaan untuk para narasumber. Acara bincang online ini juga dibantu oleh penerjemah bahasa isyarat agar tidak hanya masyarakat umum yang dapat menimati acara ini, tapi juga kaum tuna rungu di Indonesia. Harapan dengan pembagian masker dan sharing online ini, penyandang tuna rungu juga tetap dapat beraktivitas normal sesuai dengan himbauan kesehatan di masa pandemi ini. Rektor ITTelkom Surabaya, Tri Arief Sardjono, juga berharap acara ini menjadi langkah awal ITTelkom Surabaya untuk membantu rekan-rekan tuna rungu dan ITTelkom Surabaya tidak berhenti disini saja untuk mengembangkan teknologi-teknologi yang dapat membantu rekan-rekan tuna rungu dalam beraktivitas sehari-hari.