Smart Sistem Sterilisasi Udara Pada Ruangan Tertutup, Gebrakan Baru ITTelkom Surabaya Bantu Usaha Batik Wistara

Surabaya, November 2021 – Hibah pendanaan project Ayo Bikin Nyata 2020 yang digelar oleh Telkom CDC dimanfaatkan oleh tim dosen program studi Teknologi Informasi untuk membuat gebrakan Smart Sistem Sterilisasi Udara pada Ruangan Tertutup Berbasis IoT yang dapat membantu Batik Wistara.
“Bersama mahasiswa program studi Teknologi Informasi dan Teknik Komputer, kami menciptakan alat sterilisasi udara yang dapat digunakan pada ruang tertutup dan dapat diakses melalui aplikasi android. Ini merupakan sebuah program pengabdian masyarakat ITTelkom Surabaya sebagai realisasi dari Tridarma Perguruan Tinggi.” jelas Khodijah Amiroh selaku ketua proyek pengabdian masyarakat ini.
Alat yang dapat memantau kualitas udara melalui aplikasi android dengan menampilkan nilai suhu dan kelembapan secara berkala ini juga telah diujikan di Unit Pelaksana Teknis Keselamatan Kerja (UPTK2) Provinsi Jawa Timur. Bersama Helmy Widyantara dan Oktavia Ayu Permata serta para mahasiswa, alat ini diserahkan kepada Batik Wistara yang merupakan mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Batik Wistara dijadikan mita dalam kegiatan pengmas ini karena para pengrajin batik bekerja pada ruangan tertutup terlebih dengan kondisi pandemi saat ini sehingga dirasa perlu untuk memfasilitasi para pekerja yang sebagian besar penyandang difabel. Penyerahan alat sterelisasi kepada Batik Wistara juga merupakan bentuk apresiasi terhadap kegigihan bapak pemilik dan juga para pengrajin yang masih terus berkarya dengan kondisi yang ada.
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyerahan alat sterilisasi udara dilaksanakan pada hari Senin, 29 November 2021 yang berlokasi di Jl. Tambak Medokan Ayu VIC No 56B Kota Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Ari selaku pemilik Batik Wistara, para pengrajin batik wistara, tiga dosen, dan sembilan mahasiswa lintas prodi ITTelkom Surabaya.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada ITTelkom Surabaya karena peduli dengan rekan – rekan difabel yang bekerja di Batik Wistara. Alat ini sangat bermanfaat bagi kami. Melalui kegiatan pengmas ini, kami berharap akan tercipta kerjasama yang berkelanjutan dengan Batik Wistara ke depannya.” tutur Ari.