Siap Bersinergi dalam Pengembangan Inovasi bersama Telkom Corporate University Center

Surabaya, November 2021 – Senin 22 November 2021 menindaklanjuti kerjasama antara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), Telkom Corporate University Center dan Yayasan Kesehatan Telkom (Yakes) tempo hari. Pada hari ini perwakilan dari Telkom Corporate University Center, I Ketut Agung Enriko, berkunjung ke kampus ITTelkom Surabaya untuk melihat perkembangan Alat Pemeriksaan Kesehatan Mandiri (APKM).
Dihadiri langsung oleh rektor ITTelkom Surabaya, Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T. ; wakil rektor 2, Agus Sulistya, S.T. M.Sc. Ph.D ; serta tim pembuatan inovasi APKM ini antara lain: Dr.Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., M.T.; Billy Montolalu S.Kom., M.Kom; Muhammad Dzulfikar Fauzi, S.Kom., M.Cs. ; dan Ahmad Wali Satria, S.T., M.Eng.
“Alat APKM ini merupakan alat inovasi kegiatan yang pembuatannya dilatarbelakangi oleh adanya kendala antrian di rumah sakit relative panjang. Waktu tunggu pelayanan dokter relative lama serta pemeriksaan awal untuk pasien umum dengan prosedur relative sama. Alat APKM ini kami ikutkan lomba di Kemenkes dan berhasil lolos 10 besar karya terbaik dalam kategori Inovasi ALKES pada kompetisi Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA V-2021).” Jelas Susijanto selaku kepala tim pengembangan inovasi APKM sekaligus dosen Teknik Elektro ITTelkom Surabaya.
Alat yang ditunjukkan selama kunjungan merupakan APKM versi 2 yang sudah dikembangkan dari versi 1, “Untuk pernafasan tidak lagi dimasukkan karena saran dari RSUA tidak lagi diperlukan karena memakan waktu lama.” imbuh Susijianto.
Di dalam kunjungan ini, I Ketut Agung Enriko melihat bagaimana APKM versi 2 ini didemokan. Nantinya alat ini akan diberikan sebagai alat yang bisa membantu pasien Yakes, selain itu untuk mengembangkan ke depannya akan ada bantuan dana pengembangan dari Telkom Corporate University Center.
“Saya sebagai orang yang mengelola riset dan inovasi ingin semua disatukan, jadi inovasi Kesehatan buatan Yakes dan ITTS harus sama. Yakes sudah standar Telkom yakni Atares dan ini juga harus disamakan standarnya. Untuk alat ini nanti bisa mengajukan proposal ke Telkom Corpu dan pendanaannya yang dibutuhkan berapa dicantumkan saja nanti akan kami review dan proses lebih lanjut.” jelas Ketut selaku SM Innovation and research MGT.
Inovasi APKM ini tidak akan berhenti pada versi dua saja namun nantinya akan ada pengembangan ke versi selanjutnya untuk memperoleh alat paling efisien dan efektif, sehingga masih butuh pengembangan dari beberapa sisi.