Teknologi “Smart Tani” Telkom University Dorong Transformasi Pertanian Melon di Jambangan Surabaya

Surabaya, Juli 2025 – Penyiraman konvensional terbukti tidak efisien dan menyulitkan petani dalam menjaga kualitas tanaman melon yang membutuhkan kelembaban tanah optimal, karenanya, demi menjawab tantangan pertanian modern dan efisiensi penggunaan air, Telkom University Kampus Surabaya menghadirkan solusi berbasis teknologi melalui program pengabdian masyarakat bertajuk SMART TANI: Sistem Irigasi Tetes Otomatis Berbasis IoT untuk Budidaya Melon di Greenhouse Jambangan.

Program yang termasuk dalam pengabdian masyarakat ini melibatkan Kelompok Tani “Satu Padu” di Kelurahan Jambangan ini difokuskan pada implementasi teknologi Internet of Things (IoT) untuk menyempurnakan sistem irigasi yang selama ini masih dilakukan secara manual. Melalui sistem irigasi tetes otomatis berbasis IoT, air disalurkan langsung ke akar tanaman secara presisi menggunakan sensor kelembaban tanah yang terintegrasi dengan aplikasi pemantauan (Blynk).

Digawangi oleh para dosen dan mahasiswa Telkom University Surabaya: Moh. Hamim Zajuli Al Faroby S.Si., M.Mat., Muhammad Adib Kamali S.T., M.Eng., Tita Ayu Rospricilia S.Kom., M.Kom., Reinaldi Santana Battung, Zahwa Farah Albani, Rafli Haidar Nashif, M. Fahmi Arya Maulana, dan Steven Andre Gonassis. Dengan teknologi yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini memungkinkan pengaturan penyiraman secara otomatis berdasarkan kebutuhan aktual tanaman, sehingga tidak hanya hemat air, tetapi juga hemat tenaga kerja dan biaya operasional. Selain instalasi perangkat, tim pengabdian juga menggelar pelatihan bagi para petani dan pemuda desa untuk memperkenalkan cara kerja sistem, pemeliharaan perangkat, dan pemanfaatan data sensor.

Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih adaptif terhadap pertanian digital yang ramah lingkungan. Ketua tim pengabdian, Hamim Zajuli Al Faroby, menyatakan bahwa “Program ini tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga mendorong petani untuk melek digital dan lebih efisien dalam mengelola pertaniannya.”

Ia juga menekankan bahwa model teknologi ini dapat direplikasi di berbagai daerah dengan kondisi serupa. Dengan kontribusi aktif dari masyarakat dan kolaborasi antara akademisi dan petani, diharapkan Smart Tani mampu menjadi langkah nyata menuju pertanian yang lebih modern, produktif, dan berkelanjutan. Program ini juga sejalan dengan misi pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada aspek ketahanan pangan, energi bersih, dan inovasi infrastruktur.

Penulis: Fujiyama / Foto: Dokumentasi Public Relations