Surabaya, Oktober 2025 – Aula Telkom University Surabaya sore itu dipenuhi antusiasme para mahasiswa yang memiliki minat dalam dunia literasi dan kepenulisan. Para mahasiswa ini datang untuk mengikuti acara Bedah Buku Bersama M. Sholihin atau yang lebih dikenal dengan nama penanya Okin Lazuardi, seorang penulis sekaligus pensiunan Public Relations di PT Telkom Indonesia yang telah dikenal lewat karya-karya novelnya yang menyentuh dan sarat makna.
Aula Telkom University Surabaya menjadi ruang inspiratif bagi mahasiswa yang ingin menekuni dunia menulis, khususnya di bidang sastra dan novel. Di dalam acara ini, penulis yang lebih akrab dikenal dengan nama Pak Okin ini telah melahirkan sejumlah karya sastra populer seperti:
- 3 Sahabat Punya Cerita
- Triangle of Destiny
- Lazarus Syndrome
- Cahaya Kelabu di Pandar
Dalam sesi bedah buku, Pak Okin tidak hanya membahas proses kreatif di balik karya-karyanya, tetapi juga berbagi filosofi dan makna yang terkandung dalam setiap kisah yang ia tulis, “Literasi sastra adalah kemampuan untuk membaca, memahami, menafsirkan, dan menganalisis karya sastra, serta mengembangkan keterampilan berbahasa dan estetika melalui kegiatan membaca dan menulis karya sastra,” jelas Okin di hadapan para peserta.
Dalam paparannya, Pak Okin menegaskan bahwa menulis bukan hanya aktivitas menuangkan kata, tetapi juga sarana berpikir dan membentuk identitas diri.
Ia menyebutkan bahwa literasi menulis memiliki manfaat yang luas, baik untuk kehidupan pribadi maupun profesional. Berikut lima manfaat menulis menurut Pak Okin:
- Menulis membuat otak lebih terstruktur – dengan menulis, seseorang belajar berpikir logis dan runut dalam menyampaikan ide.
- Menulis membantu membangun personal branding – tulisan mencerminkan karakter dan nilai yang ingin dibangun oleh seseorang.
- Menulis mencerminkan siapa diri Anda – gaya tulisan, tema, dan diksi adalah cerminan kepribadian penulis.
- Menulis menambah wawasan – karena dalam prosesnya, penulis dituntut untuk terus belajar dan menelusuri berbagai referensi.
- Menulis sebagai warisan ide – karya tulis menjadi inspirasi lintas generasi, meninggalkan jejak pemikiran yang abadi.
Selain membahas pentingnya literasi, Okin juga memaparkan bagian-bagian penting dalam membangun sebuah novel. Mahasiswa yang hadir pun tampak antusias mengikuti sesi ini. Beberapa bahkan mengajukan pertanyaan seputar proses menulis novel, membangun motivasi menulis, hingga cara menjaga konsistensi dalam berkarya di tengah kesibukan kuliah.
Melalui kegiatan ini, Telkom University Surabaya menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan yang mendukung pengembangan potensi mahasiswa di bidang nonteknis, khususnya literasi dan komunikasi.
“Telkom University Surabaya gelar bedah buku bersama penulis dan praktisi PR Okin Lazuardi. Ia berbagi kisah di balik novelnya serta pentingnya literasi menulis sebagai cara berpikir, berkarya, dan membangun personal branding.”
Penulis: Fujiyama / Foto: Pexels
