Nadia Dinda Pratama Putri, Aldo Juan Widodo, Yosefan Alfeus Bayuaji adalah sederet mahasiswa Teknik Elektro ITTelkom Surabaya yang berhasil masuk 100 besar dari total 300 peserta dalam kompetisi Innovillage. Kompetisi ini sendiri merupakan kompetisi sociopreneurship di bidang teknologi digital melalui sinergi PT Telkom Indonesia dengan Perguruan Tinggi dalam hal ini Telkom University, dengan menggugah mahasiswa/i yang sedang di berada kampung halaman (karena pandemi Covid-19) untuk ikut terlibat langsung membantu kesulitan masyarakat desa mereka melalui inovasi-inovasi digital yang aplikatif sehingga tercipta peningkatan kemanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi. Kegiatan ini juga salah satu bentuk nyata dalam melahirkan talent-talent digital masa depan.
Inovasi yang dibuat yakni menganalisa masalah yang berada di Desa Kalidahu dan menawarkan solusi yang tepat guna. Dimana Dusun kalidahu ini akses air bersih masih sulit. Warga harus ke sungai untuk mengambil air yang jaraknya 500 meter. Tidak terlalu jauh, tapi kalau harus bolak balik terus terusan tentunya akan melelahkan. Selain itu, di musim kemarau juga sungainya menjadi kering sehingga akses air bersih menghilang pada musim kemarau. Di sini kami berinisiatif untuk membuat sebuah penampungan air yang akan mengalirkan air bersih ke rumah warga. Inovasi yang dibuat sederhana, tim ITTelkom Surabaya akan membuat sumur bor terlebih dahulu, lalu airnya di pompa ke sebuah tandon. Di tandon ini terdapat filter sehingga air yang ditampung adalah air yang bersih. Kemudian dari tandon ini terdapat pompa juga yang akan mengalirkan air yang sudah ditampung ke rumah warga. Di rumah warga terdapat kontrol panel untuk mengetahui kondisi air di tandon (hijau = penuh; kuning = tandon sedang pengisian; merah = tandon kosong) dan mengaktifkan pompa untuk menarik air dari tandon. Untuk perlombaan ini kami akan sampling sistem digital kami di 5 rumah terlebih dahulu. Final Innovillage sendiri nanti akan terdiri dari 10 tim dengan implementasi terbaik dan pada 1 Desember 2020 mendatang akan ada pelatihan kembali dari panitia untuk mengembangkan softskill mahasiswa peserta terkait sociopreneurship lalu mahasiswa akan mempresentasikan hasil implementasi mereka.