Diskusi Rancangan Proyek Implementasi Listrik Papua Bersama Mensos RI

 

Surabaya, Juni 2022 – Institut Teknologi Telkom Surabaya secara konsisten terus menelurkan inovasi-inovasi yang berguna bagi kemajuan bangsa, melalui dua inovasi panel surya dan mikrohidro sebagai upaya menerangi tanah Papua. Bersama dengan alumni ITS dan Kementrian Sosial Republik Indonesia yang juga tengah mensejahterakan masyarakat Papua. Ada dua proyek yang tengah menjadi fokus Garapan antara lain implementasi PLTS untuk perumahan korban bencana di Sentani serta rancangan mikrohidro yang rencananya akan diimplementasikan di Puncak Jaya, Papua.

Rabu, 29 Juni 2022 kunjungan Mentri Sosial, Tri Rismaharini secara langsung untuk membahas mengenai rancangan proyek ini. Acara yang dibalut dalam diskusi santai ini dibuka dengan presentasi langsung oleh rektor ITTelkom Surabaya, Tri Arief Sardjono mengenai dua proyek yang menjadi pokok pembahasan.

“Pertama saya paparkan mengenai pemasangan pembangkit listrik tenaga surya skala rumah dimana dua minggu lalu saya bersama tim datang ke Sentani untuk melakukan survery serta mencoba memasang solar panel. Dengan perumahan tipe 36, akan dibutuhkan 76 unit solar cell berkapasitas 150wp dengan beban masing-masing 7 watt sebanyak 10 buah dalam 1 rumah.” Jelas Tri Arief Sardjono.

Selain kebutuhan listrik perumahan setidaknya dibutuhkan 21 Unit PJU untuk penerangan jalan dengan radius pencahayaan 25m. Sementara proyek selanjutnya adalah rancangan implementasi mikrohidro yang dilatarbelakangi oleh masyarakat Puncak Jaya rata-rata bermukim di lembah-lembah dan lereng-lereng yang sangat terjal dengan curah hujan sangat tinggi dan cuaca pun tidak menentu, penerangan juga terbatas. Penerangan di dalam rumah hanya menggunakan lilin atau lampu pelita.

“Penerangan ini memanfaatkan tenaga air dari aliran sungai. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), nanti kami akan membuat turbin francis berukuran kecil akan membantu turbin berputar dan menghasilkan listrik untuk masyarakat Puncak Jaya.” Papar rektor.

Menanggapi hal tersebut, Tri Rismaharini mengungkapkan pujiannya, “Terima kasih karena ITTelkom Surabaya cepat melakukan respon untuk saudara-saudara kita di Papua. Membahas mengenai panel surya terlebih dahulu ada baiknya itu dilakukan secara central karena disana yang paling penting adalah pasca construction karena kita harus melatih saudara-saudara kita agar mereka bisa maintenance. Dari sisi budaya dan SDM sebaiknya memang central, meskipun akan lebih mahal namun ini untuk sustainablitynya, dimana kemarin kami rencanakan 150. Nanti pendeta yang menjelaskan apakah sudah baik, karena pembangunan ini juga dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar.”

Mensos juga menanggapi rencana implementasi mikrohidro untuk dilakukan survey terlebih dahulu dikarenakan lokasi tempat yang jauh, “Lakukan survey dulu dikarenakan medan yang berat juga karena bisa jadi jarak antara sungai ke perumahan penduduk itu jauh. Kita bisa memfokuskan pada proyek panel surya terlebih dahulu.”

Di sela acara, Mensos juga menyempatkan waktu untuk melakukan peresmian inovasi Smart Urban Farming milik ITTelkom Surabaya yang terletak di bagian rooftop kampus.