Surabaya, Februari 2024 – Seiring perubahan geopolitik strategis yang terjadi baik di tingkat global juga regional mendorong seluruh negara termasuk Indonesia untuk memperkuat keamanan teritorinya. Salah satu bagian terpenting yakni perlengkapan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) TNI sebagai gigi kekuatan negara. Karenanya, urgensi pembaruan alusista menjadi agenda penting sejak banyaknya pelanggaran batas wilayah kedaulatan yang dilakukan negara lain terhadap Indonesia telah menempati posisi kedua tertinggi setelah kejahatan konvensional berdasarkan data Kemenko Polhukam RI yang tercatat pada Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Tahun 2020-2024
Kemenko Polhukam juga mencatat 44.194 kasus kejahatan transnasional pada tahun 2017, dan hingga kuartal pertama 2023, kasus gangguan keamanan dan keselamatan di laut mencapai 52 kasus. Pembaruan Alutsista TNI menjadi lebih mendesak dengan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan antara Tiongkok, AS, dan negara-negara ASEAN yang dapat memicu konflik terbuka. Untuk menghadapi serangan ini, diperlukan Minimum Essential Force (MEF), peralatan dan sarana prasarana yang sesuai.
Alutsista modern dan canggih adalah kunci dalam menjaga kedaulatan negara dari ancaman internal maupun eksternal. Untuk mencapai Alutsista MEF, industri pertahanan didorong untuk meningkatkan diri melalui kolaborasi, termasuk program transfer teknologi.
Menyikapi tantangan ini, Telkom University Surabaya ikut andil dalam perawatan Alutsista TNI AD dengan mengembangkan alat pengganti bantalan roda semi otonom Tank Leopard berbasis Electric Forklift Khusus. Bekerja sama dengan PT Ansa Solusitama Indonesia dan TNI AD, khususnya Kodam V Brawijaya.
Ardiansyah Al Farouq, S.ST., M.T. dosen teknik komputer Telkom University Surabaya selaku ketua proyek tersebut menjelaskan, “Pengembangan alat pengganti bantalan roda semi otonom tidak sekadar perbaikan teknis. Ini adalah langkah menuju peningkatan kinerja tank, efisiensi operasional yang lebih baik, peningkatan mobilitas, dan manuverabilitas yang lebih tinggi di berbagai kondisi medan. Dengan fokus pada penggunaan teknologi ramah lingkungan, proyek ini juga menciptakan kesempatan untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi militer.”
Proyek ini tidak hanya meningkatkan performa tank, tetapi juga menawarkan solusi ramah lingkungan. Penggunaan electric forklift menandakan komitmen untuk bergerak menuju teknologi berkelanjutan, mengintegrasikan elemen penting ke dalam pertahanan militer.
Proyek dimulai dengan merancang konsep forklift yang memudahkan penanganan bantalan besar, mengurangi waktu penggantian, dan meminimalkan risiko cedera. Proses berlanjut ke prototyping dan pengujian untuk memvalidasi kinerja forklift.
“Kita adakan pengujian untuk daya angkut, kecepatan, ketahanan, dan keandalan forklift dalam berbagai kondisi operasional yang mungkin dihadapi di lapangan, termasuk simulasi penggantian bantalan roda tank pada tank yang berada di posisi yang sulit dijangkau.” imbuh Ardiansyah.
Dengan adanya forklift yang handal dan efisien, waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan dapat diminimalkan. Sementara dari segi teknologi, forklift ini mungkin dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti sistem otomatisasi, sensor-sensor pintar, dan antarmuka pengguna yang intuitif.
Salah satu anggota tim pengembangan, Rifki Dwi Putranto, S.T., M.T. menambahkan, “Saat ini proyek sudah mencapai tahap pembuatan prototipe dan tinggal melakukan pengujian oleh TNI AD yang dilakukan pada akhir Februari 2024 ini.”
Nantinya, forklift yang telah lulus uji prototipe akan diproduksi secara massal. Sementara itu, keseluruhan proses pengembangan ini sendiri adalah hasil kolaborasi berbagai pihak baik militer, insinyur, dan ahli teknologi untuk memastikan forklift memenuhi standar keamanan, keandalan, dan kinerja yang diinginkan.
Telkom University khususnya kampus Surabaya berkomitmen aktif dalam pengembangan inovasi demi penguatan pertahanan Indonesia. Tidak hanya pengembangan alat pengganti bantalan roda semi otonom Tank Leopard berbasis Electric Forklift Khusus saja, ada pula inovasi Acoustic Gun-shot Detector atau deteksi dan prediksi tembakan menggunakan beberapa unit penginderaan yang masih dalam tahap pengembangan.
Penulis: Fujiyama | Foto: Dokumentasi Public Relations