Surabaya, Januari 2025 – Brain rot adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa otaknya semakin sulit berkonsentrasi, berpikir jernih, atau menyerap informasi baru akibat terlalu banyak mengonsumsi konten dangkal atau tidak berkualitas. Fenomena ini sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial yang berlebihan, konsumsi konten hiburan tanpa henti, dan kurangnya stimulasi intelektual.
Penyebab Brain Rot
Brain rot bisa terjadi akibat berbagai faktor, di antaranya:
1. Terlalu Banyak Konsumsi Konten Instan
Aplikasi seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts dirancang untuk memberikan hiburan cepat dengan durasi singkat. Hal ini menyebabkan otak terbiasa menerima informasi secara dangkal dan sulit berkonsentrasi dalam jangka panjang.
2. Kurangnya Aktivitas Kognitif yang Menantang
Membaca buku, memecahkan teka-teki, atau berdiskusi tentang topik mendalam adalah cara untuk melatih otak. Jika aktivitas ini jarang dilakukan, otak bisa kehilangan ketajamannya.
3. Multitasking Berlebihan
Sering beralih dari satu tugas ke tugas lain, seperti membuka banyak aplikasi sekaligus atau berpindah dari satu tab ke tab lain dalam waktu singkat, dapat mengurangi fokus dan efektivitas kerja otak.
4. Kurang Tidur dan Pola Hidup Tidak Sehat
Kurangnya waktu tidur, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak negatif pada kesehatan otak, yang memperparah gejala brain rot.
5. Ketergantungan pada Dopamin Instan
Interaksi yang terus-menerus dengan media sosial, game, atau notifikasi dapat menciptakan ketergantungan pada dopamin instan, yang membuat seseorang kesulitan menikmati aktivitas yang memerlukan usaha lebih, seperti membaca buku atau belajar.
Cara Mengatasi Brain Rot
Meskipun brain rot dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup, ada beberapa cara untuk mengatasinya:
- Kurangi Konsumsi Konten Instan
Batasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan prioritaskan konsumsi konten yang lebih bermakna, seperti artikel mendalam, buku, atau podcast edukatif.
- Tingkatkan Aktivitas yang Melatih Otak
Cobalah membaca buku, belajar bahasa baru, bermain catur, atau mengerjakan teka-teki untuk melatih daya pikir dan fokus.
- Praktikkan Mindfulness dan Meditasi
Melatih kesadaran dengan meditasi atau teknik mindfulness dapat membantu otak lebih fokus dan mengurangi efek negatif dari overstimulasi digital.
- Batasi Multitasking
Fokuslah pada satu tugas dalam satu waktu. Menggunakan teknik seperti Pomodoro dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.
- Jaga Pola Tidur dan Kesehatan Fisik
Tidur yang cukup, pola makan seimbang, dan olahraga teratur dapat membantu otak tetap sehat dan meningkatkan daya ingat serta konsentrasi.
- Habiskan Waktu di Dunia Nyata
Berinteraksi dengan orang secara langsung, berjalan di alam, atau sekadar menghabiskan waktu tanpa perangkat digital dapat membantu otak beristirahat dan memulihkan kejernihan berpikir.
Dengan menerapkan kebiasaan yang lebih sehat, seperti membatasi penggunaan media sosial, membaca lebih banyak, serta menjaga kesehatan fisik dan mental, kita dapat mengembalikan ketajaman otak dan meningkatkan kualitas hidup. Jadi, mulai sekarang, yuk latih kembali fokus dan kreativitas kita!
Penulis: Fujiyama / Foto: Pexels