Surabaya, Maret 2025 – Di era digital ini, penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, dan komputer sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, terlalu sering menatap layar tanpa kontrol yang baik bisa menyebabkan brain rot, yaitu kondisi di mana otak mengalami kelelahan, berkurangnya daya konsentrasi, hingga penurunan kemampuan berpikir kritis akibat konsumsi konten digital yang berlebihan.
Bagaimana cara menghindari brain rot? Dan berapa lama waktu ideal screen time untuk setiap usia? Simak penjelasannya berikut ini!
Brain rot adalah istilah yang menggambarkan penurunan kualitas fungsi otak akibat konsumsi konten digital yang tidak produktif dan berlebihan. Beberapa gejala brain rot yang sering terjadi antara lain:
- Kesulitan berkonsentrasi
- Menurunnya daya ingat
- Mudah lelah dan sulit tidur
- Kecanduan scrolling media sosial tanpa tujuan
- Kurangnya motivasi untuk melakukan aktivitas produktif
Penyebab utama brain rot adalah terlalu banyak screen time tanpa keseimbangan antara hiburan dan aktivitas produktif. Oleh karena itu, penting untuk membatasi screen time agar otak tetap sehat dan produktif.
Waktu Ideal Screen Time Sesuai Usia
Agar penggunaan perangkat digital tetap sehat, berikut adalah batas waktu screen time yang direkomendasikan berdasarkan usia:
👶 Bayi (0-2 tahun)
❌ Hindari screen time sepenuhnya, kecuali untuk video call dengan keluarga. Pada usia ini, bayi sebaiknya fokus pada interaksi langsung dan stimulasi sensorik dari lingkungan sekitar.
🧒 Anak-anak (3-5 tahun)
⏳ Maksimal 1 jam per hari dengan konten edukatif. Anak-anak usia ini perlu lebih banyak bermain aktif dan berinteraksi secara langsung dengan lingkungan.
👦 Anak-anak & Remaja (6-18 tahun)
⏳ 2-3 jam per hari, dengan kombinasi konten edukatif dan hiburan. Pastikan ada waktu untuk aktivitas fisik, membaca, dan interaksi sosial di luar dunia digital.
👨💼 Dewasa (19 tahun ke atas)
⏳ 4-6 jam per hari, tergantung kebutuhan pekerjaan dan hiburan. Pastikan screen time tidak mengganggu waktu tidur, kesehatan mental, dan aktivitas fisik.
Catatan:
- Hindari screen time 1 jam sebelum tidur untuk menjaga kualitas istirahat.
- Gunakan mode blue light filter atau dark mode untuk mengurangi ketegangan mata.
- Terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).
Tips Menghindari Brain Rot
– Batasi Konsumsi Konten yang Tidak Produktif
Terlalu banyak scrolling media sosial tanpa tujuan dapat membuat otak cepat lelah. Alihkan waktu untuk membaca buku, belajar keterampilan baru, atau berinteraksi langsung dengan orang lain.
– Buat Jadwal Screen Time yang Sehat
Tetapkan batas waktu harian untuk penggunaan gadget. Gunakan aplikasi pengatur screen time untuk mengontrol durasi pemakaian.
– Beristirahat dari Layar Secara Teratur
Jangan menatap layar terus-menerus. Ambil jeda setiap beberapa jam untuk melakukan aktivitas fisik atau sekadar berjalan-jalan agar mata dan otak bisa beristirahat.
– Prioritaskan Interaksi Sosial di Dunia Nyata
Berinteraksi langsung dengan keluarga dan teman jauh lebih bermanfaat daripada sekadar berkomunikasi lewat media sosial.
– Perbanyak Aktivitas di Luar Ruangan
Berolahraga, berjalan-jalan di alam, atau sekadar membaca buku di taman dapat membantu otak tetap segar dan terhindar dari efek negatif screen time berlebihan.
Screen time bukanlah hal yang buruk selama digunakan dengan bijak dan sesuai dengan batasan yang sehat. Dengan membatasi screen time, memilih konten yang bermanfaat, serta mengimbangi dengan aktivitas lain, kita bisa menghindari brain rot dan menjaga kesehatan otak tetap optimal.
Penulis: Fandi / Editor: Fujiyama / Foto: Pexels