Cuaca Ekstrem di Jawa Timur: ITTelkom Surabaya Ciptakan Aplikasi Pemantau dan Prakiraan Cuaca BMKG

Baru-baru ini BMKG mengumumkan bahwa akan ada cuaca ekstrem yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk wilayah provinsi Jawa Timur. Dikutip dari www.antaranews.com “Untuk tujuh hari ke depan kondisi cuaca sangat dipengaruhi dinamika atmosfer baik yang bersifat lokal, regional maupun global,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Sabtu 23 Januari 2021. 

Ditambahkan pak Guswanto mengatakan, “Beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan ekstrem dalam dua hari berturut-turut dimohon untuk meningkatkan kewaspadaan seperti NTB pada 24-25 Januari dan Jawa Timur pada 25-26 Januari 2021.”

Dampak cuaca ekstrem ini akan menimbulkan beberapa bencana seperti banjir maupun tanah longsor bagi daerah yang rawan bencana. Kondisi cuaca ekstrem tersebut perlu kita pantau agar selalu waspada. Kita bisa memantau cuaca dengan beberapa cara, bisa melalui info cuaca di TV, di sosial media atau di aplikasi khusus untuk pemantauan cuaca. Sebagai informasi, bahwa BMKG Juanda, Jawa Timur memiliki aplikasi yang disebut Weather Observation and Forecast Integrated (WOFI). 

Aplikasi ini adalah suatu aplikasi yang bisa digunakan untuk memantau cuaca pada suatu daerah, dalam hal ini adalah Jawa Timur. Bahkan bisa melakukan prediksi beberapa waktu ke depan. Untuk mengakses aplikasi ini, cukup mudah, tidak perlu install aplikasi tambahan. Aplikasi ini bisa dibuka di web browser dengan alamat https://juanda.jatim.bmkg.go.id/radar/. Di dalam aplikasi tersebut kita bisa memantau cuaca dari pergerakan awan hujan yang telah dikategorikan berdasarkan tingkat curah hujannya. Tingkat curah hujan dibagi dalam beberapa warna seperti hijau muda menandakan hujan ringan, kuning hujan sedang, orange berarti hujan lebat, dan merah sangat lebat. Bahkan ada fitur prediksi cuaca 1 jam mendatang.

Aplikasi WOFI tersebut ternyata diciptakan oleh salah seorang dosen dari Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTELKOM SURABAYA), yaitu Bapak Ardian Yusuf Wicaksono, S.Kom., M.Kom. (no 1 dari sebelah kanan  Gambar 2.) Aplikasi tersebut sejatinya sudah digagas sejak tahun 2019 oleh salah seorang staff BMKG Juanda yang bernama Bapak Mohamad Anwar Syaefudin, S.T. (no 3 dari kanan Gambar 2.) yang kemudian meminta kepada pak Ardian untuk membuat aplikasi ini. Salah satu hal yang melatar-belakangi ide aplikasi ini adalah data curah hujan yang selama ini hanya berupa angka dan tulisan terlalu sulit untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas. Sehingga diperlukan aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk melihat informasi cuaca berdasarkan data curah hujan tersebut. Data curah hujan yang ditangkap oleh radar BMKG Juanda ditransformasikan dalam bentuk peta interaktif sehingga mudah dipantau daerah manakah yang sedang terjadi hujan, sehingga daerah yang rawan terjadi bencana bisa waspada lebih awal.

Kerjasama ITTELKOM SURABAYA yang diwakili oleh FTII dan prodi RPL dengan BMKG telah dilakukan penjajakan sejak awal tahun 2020 kemarin tepat sebelum pandemi COVID-19 ini terjadi di Indonesia. Selanjutnya kerjasama ini akan terus kita jalin khususnya di bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Sehingga akan ada manfaat bagi kedua belah pihak pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Disitulah salah satu peranan penting perguruan tinggi bagi bangsa, seperti slogan ITTELKOM SURABAYA Solution for The Nation.