Surabaya, Agustus 2023 – Enam mahasiswa berbakat dari ITTelkom Surabaya telah mencatatkan prestasi gemilang dengan berhasil meraih pendanaan proyek yang signifikan dan menjalin kerjasama strategis dengan lembaga ternama. Keberhasilan ini didapatkan melalui partisipasi mereka dalam program Work In Tech yang diselenggarakan oleh Coursera, Plan Indonesia, dan Google.
Keenam mahasiswa tersebut awalnya mengikuti program Work In Tech yang dirancang untuk mendorong kolaborasi antara mahasiswa dan industri teknologi terkemuka. Mereka berkesempatan untuk menghadiri Work In Tech Bootcamp East Java bertajuk “Connecting The Dots”. Acara yang berlangsung selama tiga hari dua malam di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Hotel Batu, Malang ini menampilkan serangkaian kegiatan dan materi yang sangat berharga dalam pembuatan proposal business plan. Acara ini berlangsung di Batu pada Jumat (09/06/2023) hingga Minggu (11/06/2023).
Melalui pelatihan dan pengetahuan yang mereka peroleh di bootcamp ini, keenam mahasiswa dari ITTelkom Surabaya membentuk tim dengan empat mahasiswa dari kampus lain dengan nama tim Code Crusaders Team. Mereka menggagas proposal business plan yang mengusung judul “Stuntrack: Aplikasi Pendeteksian Dini & Monitoring Stunting pada Batita Berbasis Artificial Intelligence (AI)”.
6 mahasiswa ITTelkom Surabaya ini diantaranya adalah:
1. Rheynansya Tabriz Tajj Hauravin Al Kanza dari prodi Sistem Informasi 2020
2. Rendika Nurhartanto Suharto dari prodi Sains Data 2021
3. Cornelia Angela Caezaria dari prodi Sistem Informasi 2021
4. Arini Pramesta Setyaningtitah dari prodi Sistem Informasi 2020
5. Thesion Marta Sianipar dari prodi Sains Data 2021
6. Fitri Rayani Siahaan dari prodi Sistem Informasi 2021
Kompetisi dalam bootcamp ini berlangsung sengit, namun keuletan dan kreativitas Code Crusaders Team membawa mereka meraih posisi juara ke-3 dari lebih dari 30 tim yang berpartisipasi. Prestasi ini tidak hanya memperoleh apresiasi, tetapi juga membuka pintu pendanaan dengan total hadiah mencapai 70 jutaan rupiah.
Tim ini memiliki alasan kuat dalam memilih topik yang diangkat dalam proposal mereka. Hal ini terkait dengan upaya pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. Rencana pemerintah, yang tergambar dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2021, mengharapkan penekanan angka stunting.
Keberhasilan proposal mereka juga menarik perhatian Plan Indonesia, organisasi yang berdedikasi untuk peningkatan kesejahteraan anak-anak. Plan Indonesia menawarkan dukungan dan pendanaan sebesar 5 juta rupiah untuk pengembangan proyek Stuntrack. Selain itu, para mahasiswa juga mendapatkan kesempatan langka untuk mengikuti pelatihan oleh seorang coach profesional, yang merupakan salah satu manfaat dari hadiah dalam acara bootcamp Work In Tech.
Prestasi ini membawa Code Crusaders Team dan tim-tim terbaik lainnya ke panggung utama Work In Tech Expo, sebuah acara pameran dan closing Work In Tech di Hotel Santika Premiere Gubeng pada Selasa (18/07/2023) yang dihadiri oleh para peserta juara “Big 4” serta investor-investor terkemuka. Mereka akan mempresentasikan pitch deck mereka yang telah dibuat dengan baik dan juga mempromosikan solusi-solusi inovatif mereka untuk menarik perhatian investor-investor tersebut.
Stuntrack, dengan visinya dalam mengatasi isu stunting yang mendesak, menjadi sorotan utama dalam Expo ini. Hal ini sejalan dengan perhatian Plan Indonesia terhadap masalah serupa. Stuntrack terpilih menjadi perwakilan narasumber di antara peserta “Big 4” karena relevansi dan dampak positif yang dimilikinya.
Tidak hanya itu, apresiasi yang lain juga didapatkan dengan adanya tawaran kerjasama dari Kominfo Surabaya dalam mengembangkan aplikasi Stuntrack. Pendanaan tidak hanya berasal dari hadiah dalam Work In Tech Bootcamp, tetapi juga didukung oleh ITTelkom Surabaya dimana sejumlah dosen ikut serta membimbing antara lain Mochamad Nizar Palefi Ma’ady, S.Kom., M.Kom., Mohammad Hamim Zajuli Al Faroby, S.Si., M.Mat. dan Yohanes Setiawan, S.Si., M.Kom. Dimana Proyek Stuntrack masih dalam tahap pengembangan dan pengambilan data. Sebagai langkah awal, tim ini telah membuka rekrutmen volunteer dari mahasiswi dan mahasiswa umum di Surabaya dan Sidoarjo untuk membantu dalam pengumpulan data yang diperlukan. Rencananya, produk ini akan dirilis pada awal tahun 2025.
Keberhasilan dan kerjasama lintas sektor yang dicapai oleh keenam mahasiswa ITTelkom Surabaya ini memberikan harapan baru dalam mengatasi permasalahan stunting dan memanfaatkan teknologi AI untuk kesejahteraan generasi muda Indonesia. Semua pihak diajak untuk mendukung dan mengikuti perkembangan proyek Stuntrack yang berpotensi memberikan dampak positif bagi masyarakat.