Surabaya, Maret 2023 – Beberapa tahun lalu, istilah supply chain management mungkin masih sangat asing di telinga kita. Namun, kini, begitu mendengar frasa supply chain management, yang ada di benak kita pasti adalah karier incaran kaum milenial yang prospeknya sangat menjanjikan.
Secara sederhana, supply chain management adalah proses bisnis untuk memastikan ketersediaan produk yang tepat, dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat. Analogi simpel nya begini, katakanlah kita sedang perlu memasak ayam goreng untuk acara arisan keluarga. Kita pun menghitung berapa banyak ayam yang kita butuhkan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi di acara kita, sembari mengecek kulkas untuk melihat apakah masih ada stok ayam yang tersedia. Ini adalah fase yang dalam supply chain management dikenal sebagai demand management.
Lalu, karena ternyata kita sudah kehabisan stok ayam di kulkas, kita pergi ke pasar untuk membeli ayam kualitas terbaik dengan harga yang paling bersahabat. Di sini, kita sedang menjalani fase supply management. Setelah mendapatkan ayam yang tepat, kita bisa lanjut ke fase fulfillment management dengan pulang dan menyimpan ayam tersebut di dalam kulkas. Selanjutnya, saat kita memasak dan mengolah ayam mentah yang kita beli jadi ayam goreng siap santap dengan menambahkan bumbu-bumbu yang sudah diperhitungkan matang-matang, itulah yang dinamakan fase production management.
Bisa dibilang, supply chain memang melibatkan banyak proses bisnis dengan ruang lingkup yang sangat luas, mulai dari proses perencanaan, pembelian, penyimpanan, produksi, hingga pengiriman. Tak heran kalau supply chain pun jadi sektor profesional yang memiliki tingkat serapan tenaga kerja yang sangat tinggi. Yang artinya, supply chain bisa menyediakan sangat banyak lapangan kerja strategis untuk berbagai jenjang pendidikan dan jenis keterampilan.
Itulah salah satu alasan di balik tingginya minat generasi milenial untuk berkarir di sektor supply chain. Di samping itu, besaran gaji yang menggiurkan pun turut berperan dalam membentuk citra supply chain sebagai salah satu pilihan profesi yang akan dapat menjamin kesejahteraan di masa depan dan hari tua. Untuk level staf fresh graduate saja, rata-rata perusahaan yang bergerak di bidang supply chain berani memberi gaji lebih dari 5 juta rupiah. Menurut laporan dari situs id.indeed.com di tahun 2021, staff supply chain di Indonesia rata-rata memiliki penghasilan mencapai 78,3 juta setiap tahunnya.
Semakin tinggi tingkat jabatannya, tentu semakin tinggi pula gajinya. Di atas staf supply chain, ada supply chain analyst yang untuk entry level alias pemula rata-rata berpenghasilan sebesar 9 juta rupiah per bulannya. Di level senior, supply chain analyst bisa mendapat gaji di kisaran angka 12 juta per bulannya, atau setara dengan 144 juta setiap tahunnya.
Yang besaran gajinya paling menggiurkan tentu saja di level manajer yang gajinya berkisar antara 18 juta hingga 24 juta rupiah tiap bulannya. Seperti yang dilansir oleh situs grabjob.com belum lama ini, bahwa rata-rata besaran gaji supply chain manager di Indonesia adalah 287 juta 500 ribu rupiah setiap tahunnya.
Menyadari tingginya minat kaum muda untuk berkarier di sektor supply chain management, sejumlah institusi pendidikan tinggi pun sudah mulai membuka program studi Logistic & Supply Chain. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan sumber daya berkualitas dengan latar belakang pendidikan, serta skill dan pemahaman yang mumpuni di bidang supply chain.