Kampus ITTelkom Surabaya gencarkan produksi cepat APD Face Shield dengan 3D Printer

Kampus ITTelkom Surabaya gencarkan produksi cepat APD Face Shield dengan 3D Printer. Sejak hadirnya 3D Printer yang ditempatkan di Laboratorium Sistem Produksi, kampus ITTelkom Surabaya di lantai 3, para dosen tidak berhenti berupaya mengembangkan inovasi terbaru untuk membantu memerangi Virus COVID-19. Benazir Imam Arif Muttaqin selaku Kaprodi Teknik Industri & Dominggo Bayu Baskara selaku Kepala Laboratorium Sistem Produksi, menyatakan bahwa mereka terus berupaya bagaimana 3D Printer ini bisa memproduksi APD (Alat Pelindung Diri) Face Shield secara cepat dan diproduksi masal. Selama 14 hari dimulai tanggal 25 Maret 2020, para dosen tersebut telah melakukan penelitian dan uji coba model kemudian dilanjutkan dengan tahap produksi masal.

Face Shield sendiri merupakan salah satu APD wajib dari tenaga medis yang sedang menghadapi pasien COVID-19. Saat ini, banyak rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain seperti laboratorium, klinik, dan puskesmas mengalami krisis face shield dan membutuhkan bantuan pengadaan face shield ini. Face shield wajib dikenakan sebagai pelindung wajah tenaga medis agar tidak terkena droplet dari pasien.

3D printer yang dimiliki oleh kampus ITTelkom Surabaya sangat berguna untuk mengembangkan berbagai model face shield secara tepat dan cepat. Dari model-model yang sudah ada dan banyak dibagikan di internet, di uji coba dengan mesin 3D Printer untuk mencari desain terbaik, dengan tiga kategori, yaitu Estetika Model, Kenyamanan penggunaan, dan kecepatan produksi. Model Face Shield terbaik dari hasil uji coba tersebut kemudian diproduksi masal dengan metode moulding plastik oleh UKM mitra dibawah pengelolaan CDC Telkom Group regional V. Nantinya Face Shield yang telah dihasilkan akan dibagikan ke berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Para dosen berharap, dengan adanya mesin 3D Printer bisa membantu untuk mempercepat produksi supply APD (Alat Pelindung Diri) tenaga medis yang saat ini sedang berjuang sebagai garda terdepan melawan virus COVID-19.