Kembali Jalin Kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi: ITTelkom Surabaya Gandeng dan PT Garam (Persero)

Kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi tengah digiatkan di ITTelkom Surabaya, setelah menjalin kerjasama dengan beberapa institusi dan perusahaan sebelumnya kali ini ITTelkom Surabaya menggandeng PT Garam (Persero). Jalinan kerjasama ini dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada Kamis 11 Februari 2021 bertempat di Kampus ITTelkom Surabaya di Jalan Ketintang No. 156.

“Selamat datang di ITTelkom Surabaya senang sekali menyambut rekan-rekan dari PT Garam (Persero). Kampus kami ini memiliki angkatan pertama 2018. Kami adalah Perguruan Tinggi bungsu di Yayasan Pendidikan Telkom yang berbasis ICT dengan implimentasi di maritime, transportasi dan logistik. Meskipun terhitung masih baru, kami tidak berdiam diri saja namun memaju mahasiswa kami untuk aktif baik mengikuti berbagai kompetisi serta membuat inovasi. Ada banyak inovasi yang kami ciptakan guna memberi solusi terutama masalah Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini dan banyak sekali pemberitaan yang kami peroleh dari media.” ujar rektor ITTelkom Surabaya, Tri Arief Sardjono.

Di dalam pertemuan ini hadir langsung Direktur utama, Achmad Ardianto dan Direktur Keuangan & SDM, Edi Masrianto serta segenap jajaran manajemen PT Garam (Persero). Program kerjasama yang merangkum bidang pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat di mana dalam pertemuan tersebut dipaparkan pula harapan dari adanya kerjasama ini.

“PT Garam (Persero) memiliki 5600 hektar lahan yang tersebar di Madura, Jawa Timur dan NTT dimana pabrik ada di Sampang, Madura dan Gresik, Gudang dan Pelabuhan. Kendala yang kami hadapi selama ini adalah belum bisa maksimal dalam pengelolahan dan penghasilan garam karena dipengaruhi oleh alam dan lain sebagainya. Tantangan besar yakni juga dari penjualan beberapa produk garam belum maksimal, sebagai contoh: garam diet memiliki umur cukup panjang 14th, ini bagus untuk hipertensi dan jantung namun market salesnya 1% saja tidak ada. Kami ingin bergerak lebih jauh lagi seperti garam-garam farmasi, garam obat dan garam-garam cerdas lainnya di mana ini membutuhkan teknologi dan selanjutnya kami juga akan membuat lebih banyak produk lain. Ada banyak tantangan membuat kami ingin tumbuh berkembang dan disinilah kami menyadari bahwa kami butuh saran serta masukan termasuk dari kalangan akademisi, sehingga dari MOU ini nantinya kita bisa saling belajar dan menghasilkan pengembangan yang maksimal.” ujar Achmad Ardianto.