ITTelkom Surabaya kembali mengadakan Seminar Ilmiah Populer (SIP) part 2 dengan menggandeng Program Studi Teknik Elektro. Tema yang diangkat dari seminar tersebut mengenai lebih Kenal Dekat dengan DRONE dan Aplikasinya. Dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2020 di ruang rapat Admisi ITTelkom Surabaya dan via zoom , pelaksanaan seminar berjalan selama 2 jam lebih. Seminar tersebut menghadirkan narasumber utama yakni Moch. Iskandar Riansyah selaku Dosen Teknik Elektro. Sebanyak 500 peserta mengikuti Seminar Ilmiah Populer (SIP) yang datang dari berbagai daerah. Pada pelaksanaan seminar, peserta yang telah mengikuti acara sampai akhir akan mendapatkan sertifikat dan marchandise jika mereka beruntung menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh MC.
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipungkiri, salah satunya perkembangan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vihicle). UAV adalah salah satu jenis robot penjelajah udara tanpa awak. Karena tidak memiliki awak, UAV harus dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control dari luar kendaraan atau biasa disebut Remotely Piloted Vehicle (RPV). Selain itu, UAV juga dapat bergerak secara otomatis berdasarkan program yang sudah ditanamkan pada sistem komputernya. Teknologi berupa drone diciptakan oleh tentara, dibuktikan dengan pertama kali drone muncul dan diperkenalkan di dunia, pada saat terjadinya perang dunia ke II pada tanggal 22 Agustus 1849. Waktu itu, Austria berusaha menyerang Kota Vanesia di Italia dengan menggunakan balon tak berawak yang penuh akan bahan peledak. Tentunya banyak sekali masyarakat yang telah mengenal drone atau pesawat tanpa awak atau dibantu dengan jarak jauh.
“teknologi ini muncul dimulai pada saat tentara perang, pada zaman dulu tentara berbondong-bondong menciptakan alat canggih untuk persiapan perang. Disitulah drone ini semakin lama semakin berkembang sampai sekarang,” ujar Rian.
Drone memiliki beberapa jenis dan bobot pada masanya, parameter bobot dipilih sebagai parameter pengelompokkan karena terdapat banyak karakteristik performa suatu UAV yang berhubungan langsung dengan bobot dari UAV tersebut. Contohnya, besar gaya angkat dan gaya dorong yang dibutuhkan suatu UAV bergantung pada bobot UAV tersebut. Selain itu, bobot juga mempengaruhi lebar baling-baling yang digunakan, serta sumber energi yang dapat dipakai. Contohnya, UAV yang ringan biasanya akan menggunakan motor elektrik sebagai penggerak utamanya dan UAV dengan bobot sangat berat biasanya menggunakan turbo jet ataupun turbo fan. Berdasarkan yang dijelaskan oleh pemateri, ada 4 jenis drone yang saat ini masih digunakan. Multirotor Drone adalah drone yang menggunakan baling-baling (Propellers) untuk terbang, drone jenis ini biasa dikenal dengan nama Multicopter atau Multirotor.Untuk penamaannya disesuaikan dengan banyaknya motor atau baling-baling. Drone jenis ini biasanya ditenagai baterai, dan merupakan jenis drone terbanyak yang dijual di pasaran. Singlerotor merupakan drone sejenis helikopter yang memiliki sedikit penggeraknya (rotor). Drone jenis Fixed Wing ini menggunakan sayap untuk terbang, drone jenis Fixed Wing ini sendiri memiliki beberapa bentuk dan ukuran, bergantung pada kegunaannya masing masing. Drone jenis Fixed Wing ini bisa ditenagai Baterai dan bisa juga menggunakan Bahan Bakar. Fix wing hybrid VTOL merupakan drone dari kombinasi antara rotor dan pesawat terbang. Tidak hanya membahas mengenai jenis dan permunculan drone di dunia, pemateri juga menjelaskan mengenai cara penggerak drone dari mana beserta fungsi drone. Harapan dengan adanya acara SIP Part 2 mengenai drone, bisa menambah wawasan mereka mengenai dunia teknologi yang berkembang saat ini.