Beragam cara dapat digunakan untuk mencegah penyebaran COVID-19, mulai dari menerapkan pola hidup bersih dan sehat, melakukan cuci tangan secara rutin menggunakan sabun, dan juga menggunakan masker saat keluar rumah. Virus ini juga dapat menyebar melalui mata, hidung, dan mulut, sehingga sebagian orang menganggap masker kurang efektif untuk mencegah penyebaran virus melalui mata. Oleh sebab itu, produk face shield dapat menambah pencegahan paparan virus selain menggunakan masker. Face shield memiliki beberapa fungsi sebagai pelindung bagian mata, hidung, dan mulut dari virus atau bakteri. Selain itu, face shield juga dapat melindungi wajah dari radiasi dan menjaga petugas keamanan dari gas air mata. Biasanya, Face Shield wajib digunakan oleh tenaga medis, pekerja di laboratorium, ataupun instansi yang membutuhkan perlindungan ketika bekerja. Namun, di tengah merebaknya virus corona, alat ini sangat disarankan untuk orang-orang yang kerap melakukan interaksi dengan masyarakat luas.
ITTelkom Surabaya pada hari Selasa hingga Rabu, 14-15 Juli 2020, mengadakan acara webinar yang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya. Hari pertama pelaksanaan kegiatan tersebut diisi dengan penyerahan APD di kantor IDI Surabaya pada pukul 11.00 – 12.00. APD tersebut akan disalurkan oleh IDI ke Puskesmas dan RS yang masih kekurangan stok APD. Sedangkan hari kedua pelaksanaan kegiatan tersebut akan diisi dengan webinar yang disiarkan secara live di Gedung ITTelkom Surabaya. Acara tersebut akan disiarkan secara umum melalui zoom dan youtube. Webinar ini nantinya akan membahas mengenai Pentingnya APD terutama face shield untuk masyarakat dan UKM dalam upaya pencegahan COVID-19 sesuai protokol new normal. Pembicara webinar tersebut diisi oleh DR.Dr.Achmad C. Romadhoni, SpTHT – KL (K), FICS dengan sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Wilayah Jawa Timur dan dosen Teknik Industri ITTelkom Surabaya yang menciptakan face shield yakni Benazir Imam Arif Muttaqin, S.T. M.T. Selain itu, dosen Sistem Informasi ITTelkom Surabaya, Ully Asfari, S.Kom., M.Kom juga akan mengisi webinar dengan materi berupa arahan untuk UKM agar tetap produktif di era new normal. Latar belakang diadakan webinar yang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut adalah peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya. Peningkatan jumlah kasus COVID tersebut salah satunya disebabkan kurangnya APD di Puskesmas dan RS rujukan. Hal tersebut mendorong kepedulian civitas akademika ITTelkom Surabaya untuk menyalurkan APD. Selain itu, tingginya jumlah kasus COVID-19 juga disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat, termasuk pelaku ekonomi, tentang keamanan diri saat berinteraksi sosial di era new normal ini. Oleh sebab itu, Civitas Akademika ITTelkom Surabaya terdorong untuk membuat webinar mengenai pentingnya keselamatan diri saat berinteraksi luas dengan masyarakat. Apalagi kegiatan ekonomi, termasuk UKM, tidak boleh berhenti di masa pandemi ini dan UKM harus tetap produktif. Harapan setelah diadakan acara ini masyarakat, khususnya UKM tetap produktif di saat pandemi dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.