Penerapan Aplikasi Pendeteksi Jarak Berbasis Kecerdasan Buatan Karya IT Telkom Surabaya Di Wisata Delegan Gresik

Gresik, Oktober 2021 – Kondisi pandemi covid-19 mengharuskan kesadaran semua pihak, untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) sebagaimana dengan anjuran pemerintah. Salah satu caranya adalah menjaga jarak minimal 1 meter.

Menjaga jarak merupakan pendekatan untuk mengendalikan dan mencegah tingkat infeksi berbagai penyakit menular, diantaranya adalah COVID-19.

Berdasarkan konteks epidemologi dan penyebaran penyakit, perpindahan manusia merupakan salah satu faktor yang menyumbang tingginya angka penyebaran penyakit yang diantaranya ada pada sektor pariwisata, karena di tempat tersebut terdapat aktifitas kunjungan wisatawan baik dari dalam kota maupun dari luar kota, hal ini mempunyai potensi besar dalam penyebaran penyakit covid-19 yang akan berakibat burut pada keselamatan manusia.

Berdasarkan kondisi tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat, dari Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, Institut Teknologi Telkom Surabaya, yang dilaksanakan pada Minggu (10/10/2021) melalui penyerahan alat pendeteksi jarak kepada Kelompok Sadar Wisata, Wisata Pasir Putih Dalegan yang diwakili oleh Bapak Maf’udi.

Menurut ketua pelaksana Pengabdian Masyarakat Sdr. Mohammad Sholik, S.Kom., M.Kom., kegiatan ini adalah salah satu upaya pencegahan dengan teknologi dengan membuat program untuk memantau pergerakan manusia di lingkungan Wisata Pasir Putih Dalegan Panceng Gresik, berbasis kecerdasan buatan.

“Cara kerja dari alat ini, adalah memantau pergerakan pengunjung melalui kamera pemantau, kemudian diukur berdasarkan piksel antar obyek manusia menggunakan kecerdasan buatan komputer dengan metode Convolutional Neural Networks, jika antar obyek terdeteksi kurang dari 81 piksel maka ditandai dengan obyek berwarna merah serta jumlah pelanggaran,” ujarnya.

Menurut Tim Pengabdian Masyarakat, melalui alat pendeteksi jarak tersebut, pengawas di lokasi wisata bisa menindaklanjuti hal-hal yang perlu dilakukan.

“Dalam hal ini pengawas wisata dapat menindaklanjuti dengan memberikan himbauan kepada pengunjung supaya tidak melanggar protokol kesehatan,” tegasnya.

Menurut Ketua Tim Pelaksana, dengan menggunakan alat ini bisa  menurunkan potensi infeksi Covid-19.

“Dengan menerapkan prokes di tempat wisata melalui pengawasan yang intensif menggunakan teknologi tepat guna,” harapnya.

Tim Pengabdian Masyarakat menuturkan bahwa kegiatan ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya mambantu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

“Pemulihan ekonomi pasca pandemi sangat penting, dengan alat ini, pariwisata bisa berjalan kembali dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan,” pungkasnya optimis.