Jumat, 4 September 2020 Institut Teknologi Telkom Surabaya menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-2. Acara ini berlangsung berlangsung secara online di kanal youtube resmi ITTelkom Surabaya dan berlangsung dengan menerapkan protocol covid.
Para tamu undangan yang biasanya akan diundang langsung untuk menyaksikan acara yang digelar di ruang Auditorium lantai 2 gedung utama ITTelkom Surabaya, namun kali ini harus menyaksikan dari jauh berlangsungnya acara. Acara sendiri di mulai pada pukul 08.30 WIB dan selesai sekitar pukul 10.00 WIB. Dibuka oleh Ketua Senat dan dilanjutkan oleh orasi serta sambutan oleh Rektor ITTelkom Surabaya, Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T. dalam kesempatan ini beliau menjelaskan sekilas mengenai perjalanan ITTelkom Surabaya dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Yang menarik dalam Sidang Senat Terbuka Dies Natalis kali ini, karena acara dilangsungkan secara online dan di tengah situasi wabah, maka pengisi acara seperti team paduan suara ITTelkom Surabaya yakni Vox Auream membawakan beberapa lagu dan dihadirkan dalam bentuk video. Begitu pula dengan beberapa ucapan selamat baik dari EVP Telkom t-reg 5, Rektor ITTP, Rektor Tel-U, Rektor UNESA, Rektor ITS yang memberikan ucapan dalam bentuk video. Meski dalam situasi pandemik, namun acara berlangsung pada pagi hari itu berlangsung lancer dan ditutup dengan doa serta ucapan selamat disertai harapan oleh seluruh Civitas Akademia ITTelkom Surabaya mulai dari mahasiswa, dosen hingga jajaran pemimpin.
webinar Competitive Improvement Program atau CIP yang mana materi disampaikan oleh Ardian Yusuf Wicaksono, S.Kom., M.Kom dengan mengangkat materi introduction to cloud computing and implementation. Webinar sendiri dibuka oleh sambutan dari Wakil Rektor I Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, S.T., M.T.
Pembahasan sendiri dirangkum dalam silabus dengan 5 materi utama yakni terminology dan konsep cloud computing, teknologi cloud computing, berbagai jenis perangkat keras untuk cloud computing, arsitektur skalabilitas dan virtualisasi sistem cloud, dan implementasi virtualisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
“Ada beberapa pertimbangan mengapa kita harus menggunakan cloud atau on-cloud dibanding on-premises yakni cukup membayar yang kita pakai, tanpa ruang server, tanpa tim pemeliharaan software maupun hardware, sekuritas data lebih baik, recovery mudah, fleksibilitas tinggi, software update otomatis, tim dapat berkolaborasi dari mana saja, data dapat diakses dan dibagikan di mana saja melalui internet, dan implementasi sangat cepat.” jelas Ardian. Cloud computing adalah sebuah paradigma baru pada dunia IT dalam pemberian layanan komputasi (IT Services) dengan konsep layanan/service yang diberikan pay-as-you-go melalui media internet. Istilah cloud mengacu pada ilustrasi internet pada kebanyakan buku teks book bidang IT yang menggambarkan remote environment dan penyembunyian kompleksitas. Cloud itu sendiri adalah gabungan perangkat keras, jaringan, penyimpanan, layanan, dan interface yang memungkinkan pengiriman komputasi sebagai sebuah layanan. Implementasinya dapat digunakan oleh perusahaan sebagai penyimpanan terpusat dimana data yang disimpan dijamin aman dan tidak rusak, selain itu cloud computing juga lebih murah dan tahan lama dengan fleksibilitas akses data yang mudah.