Workshop Transformasi Diri Mencapai JAD Tertinggi, Rektor Telkom University Dorong Para Dosen Menuju Profesor

Surabaya, September 2025 – Telkom University terus memperkuat fasilitas dan kualitas akademiknya dalam mewujudkan visi institusi yang unggul dan bereputasi global. Salah satunya yang ditunjukkan pada kampus cabang Surabaya pada pada Senin (15/9/2025) melalui workshop bertajuk “Transformasi Diri Mencapai JAD Tertinggi”. Workshop ini diisi langsung oleh Rektor Telkom University, Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc., dan diikuti oleh seluruh dosen Telkom University Surabaya.

JAD sendiri merupakan singkatan dari Jabatan Akademik Dosen, yakni kedudukan formal yang menunjukkan wewenang, tanggung jawab, serta hak seorang dosen dalam ekosistem perguruan tinggi. Jenjang JAD terbagi menjadi empat tingkatan, mulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, hingga Profesor. Proses pengajuan kenaikan JAD dilakukan melalui sistem informasi JAD milik LLDIKTI, dan menjadi bagian penting dari pengembangan profesional dosen.

Dalam sambutannya, Prof. Suyanto menekankan bahwa menjadi profesor sejati bukan sekadar soal administratif, melainkan transformasi peran akademisi yang berdampak luas bagi institusi, “Seorang profesor sejati lebih dari sekadar gelar pekerjaan, ia merupakan pengakuan atas keunggulan akademis, integritas, dan kepemimpinan dalam pendidikan tinggi,” tegasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa saat ini Telkom University baru memiliki 19 orang profesor aktif, dan angka tersebut belum cukup untuk mendukung lompatan signifikan dalam performa institusi, termasuk dalam kontribusi terhadap NTF (Non-Tuition Fees).

“Jika kita bisa punya 100 profesor, maka kita bisa menghasilkan kira-kira 4 miliar rupiah dalam bentuk NTF yang ini sangat berdampak sekali untuk kemajuan kampus. Saya percaya kita semua bisa mencapai hal itu pada 2030-an. Poinnya adalah bagaimana kita bisa mentransformasikan diri kita untuk dapat mencapai JAD tertinggi,” ujar Prof. Suyanto.

Ia juga menekankan pentingnya keberanian dalam menghadapi tantangan dimana seseorang harus berani tidak disukai. Jika seseorang ingin bahagia, maka dirinya harus berani untuk tidak disukai. Di samping itu, JAD tertinggi yakni sebagai guru besar maka akan memberikan dampak sangat serius dan positif untuk kampus.

Senada dengan hal tersebut Direktur Telkom University Surabaya, Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan, S.T., M.T., turut menekankan dalam sambutannya bahwa semangat menuju profesor bukan hanya sekadar ambisi individu, tetapi juga merupakan bagian dari target strategis institusi. Ia juga menambahkan bahwa JAD merupakan tolok ukur kemampuan seorang dosen dan menjadi kunci penting dalam mendorong kemajuan institusi.

“Ini juga harapan kita semua. Bahkan banyak dosen yang saat ini secara aktif mengurus proses JAD-nya, dan itu sangat menggembirakan. Karena ini bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk Telkom University sebagai lembaga,” imbuhnya.

Di dalam presentasinya, Prof. Suyanto juga menyampaikan tips lainnya untuk dapat mencapai seorang guru besar yakni dengan menerapkan prinsip pareto, yakni dengan berfokus pada 20% dimana sekitar 80% hasil berasal dari 20% penyebab.

Kunjungan Rektor Telkom University ke Surabaya kali ini juga memiliki makna yang lebih luas. Selain menjadi narasumber utama dalam workshop JAD, Prof. Suyanto juga dijadwalkan mengukuhkan 1.141 mahasiswa baru Telkom University Surabaya pada Selasa (16/9/2025) di Aula Kampus dalam rangkaian acara Sidang Terbuka Senat. Kehadiran Rektor bersama jajaran Wakil Rektor dan Senat mempertegas dukungan penuh universitas terhadap perkembangan pesat yang ditunjukkan oleh Telkom University Surabaya sebagai bagian integral dari Telkom University secara keseluruhan.

Penulis: Fujiyama / Foto: Dokumentasi Public Relations

Secret Link