Surabaya, Oktober 2024 – Desa Panjunan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, menjadi pelopor dalam transformasi digital layanan kependudukan. Dalam rangka mempermudah akses warga terhadap dokumen administrasi seperti Akta Kelahiran, KTP Elektronik, dan perubahan Kartu Keluarga (KK), desa ini terus mengembangkan inovasi digital. Kini, warga Desa Panjunan bisa mengurus berbagai dokumen penting langsung dari rumah tanpa harus datang ke kantor desa, sebuah langkah yang tak hanya mempersingkat waktu, tetapi juga menghemat tenaga.
Namun, di tengah kemajuan ini, Desa Panjunan menghadapi tantangan dalam menyempurnakan sistem pengaduan terkait layanan kependudukan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Informatika (FIF) Telkom University Surabaya hadir dengan solusi inovatif berupa Website Pengaduan Layanan Administrasi Kependudukan. Proyek ini digawangi oleh dosen dan mahasiswa Telkom University Surabaya yakni Kharisma Monika Dian Pertiwi S.Kom., M.Kom (dosen Informatika) selaku ketua pelaksana, Daud Muhajir, S.Kom., M.Kom (dosen Informatika), Dahliar Ananda, S.T., M.T. – (dosen Rekayasa Perangkat Lunak) dan mahasiswa informatika yang terdiri dari Moch. Andi Divangga Pratama, Kahil Akbar Bayu Adityo, Fadhlan Syahran Jungjungan, dan Tita Arum Shela Santik.
“Kami melihat kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan layanan aduan kependudukan dalam sistem digital desa. Dengan website ini, warga dapat lebih mudah melaporkan masalah atau kendala terkait layanan administrasi tanpa harus keluar rumah,” jelas Kharisma Monika Dian Pertiwi, yang menjadi ketua tim pengabdian. “Inisiatif ini diharapkan bisa membuat pelayanan publik di Desa Panjunan lebih responsif dan efisien.”
Website yang dikembangkan oleh tim ini memiliki sejumlah fitur utama, termasuk pengajuan aduan secara online. Setiap warga yang ingin menyampaikan keluhan diharuskan membuat akun dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sehingga keamanan dan kerahasiaan data terjamin. Aduan yang diterima oleh petugas desa dapat diproses lebih cepat, mempercepat penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat.
Selain mengembangkan website, Tim Pengabdian juga menyediakan manual book dan ideo tutorial untuk memudahkan warga dan petugas desa dalam menggunakan platform ini. Tak hanya itu, tim juga memberikan pelatihan khusus bagi petugas desa agar mampu mengoperasikan sistem dengan baik dan menjaga kelangsungan fungsinya.
“Pelatihan ini penting agar sistem dapat berjalan dengan optimal dan terus berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa desa dapat memanfaatkan teknologi ini untuk jangka panjang,” tambah Dahliar Ananda, S.T., M.T., salah satu anggota tim.
Dengan hadirnya sistem pengaduan digital ini, Desa Panjunan telah menunjukkan bagaimana digitalisasi dapat mendukung pemerataan pembangunan desa, mempercepat pelayanan, dan meningkatkan transparansi. Desa ini kini menjadi contoh transformasi digital yang berhasil, dan diharapkan menjadi model yang bisa diadopsi oleh desa-desa lain di Indonesia.
Telkom University Surabaya berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, baik melalui program pengabdian maupun inovasi teknologi.
Penulis: Fujiyama / Foto: Dokumentasi Public Relations