Surabaya, November 2025 – Sebagai bentuk dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 13: Aksi Iklim, kolaborasi dosen dan mahasiswa dari Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Sains Data Telkom University Kampus Surabaya berhasil mewujudkan inovasi digital bernama My-AirData. Ini merupakan aplikasi berbasis mobile dan web yang dirancang untuk memantau kualitas udara dan membantu masyarakat menghadapi dampak perubahan iklim di wilayah Tandes, Surabaya.
Inovasi ini dikembangkan dalam rangka program #AyoBerAKSI2025 yang digagas oleh Telkom Indonesia dan dilaksanakan pada Rabu (12/11/2025) di Balai RW 11 Kelurahan Manukan Kulon, Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat dan perwakilan pemerintah kelurahan, termasuk Bapak RW 11, yang turut memberikan apresiasi terhadap solusi berbasis teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
My-AirData dikembangkan oleh tim dosen yang terdiri dari Regita Putri Permata, S.Si., M.Stat., dan Rifdatun Ni’mah, M.Si. dari Program Studi Sains Data, serta Arni Muarifah Amri, S.T.,M.T dari Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, bersama tim mahasiswa lintas prodi. Aplikasi ini mengintegrasikan data kualitas udara real-time dari sensor lingkungan, analisis citra satelit, serta model prediktif berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan informasi akurat mengenai Indeks Kualitas Udara (IKU), kadar PM2.5, CO₂, dan berbagai indikator polusi lainnya.
Lebih dari sekadar penyaji data, My-AirData menghadirkan visualisasi interaktif, sistem peringatan dini kesehatan, serta modul edukasi berbasis studi kasus yang mudah dipahami oleh masyarakat umum,
“Kami ingin membuat teknologi yang tidak hanya canggih, tapi juga relevan dan mudah diakses oleh ibu rumah tangga, guru sekolah, hingga petugas dinas lingkungan,” ujar Regita Putri Permata, dosen Sains Data sekaligus ketua program.
Aplikasi ini dirancang dengan prinsip inklusi digital dan user-centered design, memiliki antarmuka sederhana dalam bahasa sehari-hari, serta mendukung aksesibilitas bagi pengguna dengan berbagai tingkat literasi digital. Selain membantu warga memantau kualitas udara untuk menjaga kesehatan keluarga, data dari aplikasi ini juga dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk pengambilan keputusan strategis, seperti penutupan sementara jalur padat lalu lintas atau penanaman pohon di area dengan tingkat polusi tinggi.
“Ini bukan sekadar proyek kampus. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial sebagai calon software engineer yang berorientasi pada masyarakat,” tutur Arni Muarifah Amri, dosen Rekayasa Perangkat Lunak dan pembimbing tim pengembang. “Kami menggunakan metode Scrum dan User-Centered Design (UCD) dalam prosesnya, dengan iterasi berdasarkan masukan langsung dari warga agar hasilnya benar-benar sesuai kebutuhan pengguna.” Lanjutnya.
Aplikasi My-AirData kini telah resmi dirilis dan dapat diunduh secara gratis di Google Play Store, serta diakses melalui situs web https://my-airdata.com/. Fitur-fitur seperti laporan harian, peta panas polusi, hingga kuis edukasi iklim telah diuji coba dan mendapat respons positif dari warga, komunitas lingkungan, serta para guru sekolah di sekitar wilayah Tandes.
Pemerintah Kelurahan Manukan Kulon menyambut baik inisiatif ini dan berharap proyek ini dapat menjadi model nasional untuk kolaborasi antara kampus-industri-masyarakat, “Kami berharap My-AirData dapat menjadi pilot project yang direplikasi di RW lain, bahkan di kota-kota lain di Jawa Timur,” ujar Sindhu pratama, Bapak RW 11 dalam sambutannya.
Program #AyoBerAKSI2025 bukan hanya menghasilkan inovasi teknologi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sosial dan keberlanjutan di kalangan mahasiswa dan dosen. Dengan dukungan sistem monitoring dan evaluasi dari Telkom Indonesia, program ini memastikan keberlanjutan dampak melalui pelatihan warga sebagai community data guardian serta integrasi proyek ke dalam kurikulum perkuliahan.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Melalui My-AirData, Telkom University Surabaya menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya ahli di bidang teknologi, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan masa depan bumi.
Penulis: Fujiyama / Foto: Dokumen Public Relations
