Beginilah Perjuangan Masuk di Telkom Grup

Beginilah Perjuangan Masuk di Telkom Grup

(bersama Narasumber Agus Sulistya dan Irma Nur Rahmawati)

Persaingan dunia kerja saat ini semakin ketat, banyak lulusan baru yang masih belum memiliki pekerjaan karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya, minimnya informasi mengenai lowongan yang dibuka oleh setiap instansi, sehingga mereka mengandalkan informasi melalui teman sebayanya. Memang cara rekruitmen setiap instansi berbeda, apalagi instansi tersebut masih dibawah naungan pemerintah seperti BUMN. Tidak hanya melalui website resminya mereka membuka lowongan pekerjaan, tetapi melalui aplikasi atau pihak ketiga mereka menginformasikan bahwa adanya lowongan kerja di perusahaannya. Seperti  yang kita bahas kali ini yaitu badan usaha milik negara Telkom grup, memang proses perekrutan hanya memalui website resminya saja, tetapi mereka juga membuka informasi lowongan pekerjaan di semua media sosial resminya. Tentunya, jaman sekarang banyak yang menggunakan media sosial sebagai penunjang informasi yang sangat membantu mereka.

Namun, calon pelamar yang ingin melamar atau bergabung di telkom grup tentunya harus memiliki kriteria yang dibutuhkan di instansi tersebut. Tidak hanya berhenti di situ saja, mereka harus bersaing dengan banyaknya orang yang melamar karena peminatnya tinggi, apalagi instansi tersebut milik BUMN. Sebelum mereka bersaing dengan banyak orang yang mendaftar, tentunya mereka harus memiliki banyak referensi agar bisa lolos proses rekruitmen dengan menbaca tips lolos rekruitmen atau mengikuti seminar. Pada tanggal 20 Mei 2020, ITTelkom Surabaya telah mengadakan cangkruk santai bersama narasumber Agus Sulistya dan Irma Nur Rahmawati. Bertepatan di ruang rapat Kampus ITTelkom Surabaya, Mereka membahas terkait perjuangan bisa masuk di Telkom Grup dengan strategi yang menarik. Pada acara cakruk santai kali ini, narasumber Agus menjelaskan bahwa jika ingin masuk dan diterima di perusahaan milik negara, tentunya ada cara-cara sendiri agar kita bisa lolos. Salah satunya dengan mengikuti program ikatan dinas atau sekolah milik negara yang ada di berbagai tempat.

“saya dulu berjuang mulai kuliah, karena pada saat itu saya mengikuti jalur ikatan dinas, jadi dulu STT Telkom membuka jalur ikatan dinas dimana calon pendaftar pada saat itu mencapai 55.000ribu dan yang dipilih hanya 1000ribu. Selain itu harus lolos dari beberapa tes yang disediakan, mungkin pada jaman saya ada tes mental ideologi karena pada jaman itu Pak Soeharto di masa order baru, jadi kita harus memahami tentang pancasila dan lainnya. Selain itu juga ada tes pengetahuan umum dan kesehatan yang juga sama seperti kalian sekarang, jadi memang kalian ingin bergabung harus lolos pada semua seleksi,” ujar Agus. Pada sesi 2 yang diisi oleh narasumber Irma Nur Rahmawati juga memberikan tips menarik bagi anak muda yang sedang mencari pekerjaan terutama pada intansi BUMN. Beliau juga menjelaskan bahwa selain kalian harus mencari peluang seperti yang dikatakan Pak Agus terkait sekolah kedinasan, para pelamar juga harus mengetahui asal usul instansi yang dilamarnya. Pengetahuan umum mengenai instansi yang dituju menjadi poin terpenting karena perusahaan akan tertarik pada mereka dan menjadi poin plus mereka. Tidak hanya itu saja, mereka juga harus melihat skill apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yang membuka lowongan, tidak hanya perusahaan milik BUMN saja, perusahaan swasta lainnya juga melakukan hal sedemikian rupa. Acara cangkruk santai dengan membahas terkait cara bergabung menjadi bagian Telkom Grup menarik perhatian kalangan anak muda yang fresh graduate, mereka sangat antusias dengan acara tersebut terbukti pada pertanyaan-pertanyaan yang tidak semua bisa terjawab karena terbatasnya waktu yang diberikan.