Ini Tools Populer yang paling sering digunakan oleh Mahasiswa Software Engineer

Surabaya, Maret 2023 – HAI SEtizen!!….Software Engineering merupakan bidang yang terus berkembang dengan teknologi dan tools baru yang selalu up to date. Nah, termasuk seorang Software Engineer ITTelkom Surabaya, penting bagi kami untuk tetap update agar dapat bersaing dan menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi. Dalam blog kali ini, kita akan membahas Tools Populer Yang Sering digunakan oleh Mahasiswa Software Engineer ITTS untuk mengoptimalkan workflow dan meningkatkan produktivitas.

1. Integrated Development Environment (IDE)

IDE merupakan software yang menyediakan lingkungan komprehensif untuk pengembangan perangkat lunak. Biasanya, IDE mencakup source code editor, debugger, dan otomation build . IDE yang paling populer belakangan ini yakni Visual Studio* *Code, IntelliJ IDEA, dan Eclipse. Tools ini menyediakan fitur seperti navigasi kode, pengisian kode, dan penyorotan sintaks, sehingga memudahkan developer untuk menulis kode dengan lebih efisien.

  1. Visual Studio Code : VSCode adalah salah satu Integrated Development Environment (IDE) yang paling populer digunakan oleh mahasiswa Software Engineering ITTS. IDE ini menyediakan fitur seperti navigasi kode, pengisian kode, dan penyorotan sintaks, sehingga memudahkan developer untuk menulis kode dengan lebih efisien. Selain itu, VSCode juga memiliki banyak extension yang tersedia untuk memperluas fungsionalitasnya.
  2. IntelliJ IDEA : sama seperti VSCode, IDE ini digunakan untuk pengembangan terintegrasi bahasa pemrograman Java. IntelliJ IDEA menawarkan berbagai fitur yang membantu dalam pengembangan aplikasi seperti fitur debugging, refactorings, dan dukungan untuk berbagai bahasa pemrograman lainnya seperti Kotlin, Groovy, dan Scala.
  3. Eclipse : software yang digunakan sebagai Integrated Development Environment (IDE) dalam pengembangan berbagai aplikasi, termasuk aplikasi web, desktop, dan mobile. Eclipse juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengembangan perangkat lunak dengan berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan PHP.

 

2. Version Control System (VCS)

VCS merupakan software untuk mengelola dan melacak perubahan pada kode seiring waktu. Sistem kontrol versi seperti Git, SVN, dan Mercurial yang menyediakan branching, dan merging. Fitur ini memungkinkan rekayasa perangkat lunak untuk berkolaborasi pada proyek dengan lebih efektif dan melacak perubahan dengan cara yang lebih terorganisir dan efisien.

  1. GIT : Git adalah sistem kontrol versi open-source yang digunakan untuk mengelola dan melacak perubahan pada kode seiring waktu. Git menyediakan fitur seperti branching dan merging, yang memungkinkan para software engineer untuk berkolaborasi pada proyek dengan lebih efektif dan melacak perubahan dengan cara yang lebih terorganisir dan efisien. Git sangat populer di kalangan pengembang perangkat lunak dan digunakan di banyak organisasi besar dan kecil di seluruh dunia.
  2. SVN : SVN adalah singkatan dari Subversion, yang merupakan sistem kontrol versi terpusat. SVN digunakan untuk mengelola dan melacak perubahan pada kode seiring waktu, sehingga memungkinkan insinyur perangkat lunak untuk berkolaborasi pada proyek dengan lebih efektif dan melacak perubahan dengan cara yang lebih terorganisir dan efisien

3. Continuous Integration/Continuous Delivery (CI/CD) Tools

Selanjutnya ada CI/CD yang merupakan singkatan dari Continuous Integration, Continuous Delivery, dan Continuous Deployment. Alat CI/CD digunakan untuk mengotomatisasi proses membangun, menguji, dan mendistribusikan perangkat lunak. Alat yang sering digunakan oleh mahasiswa software engineering ITTS seperti Jenkins, Travis CI, dan CircleCI mengotomatisasi proses pembangunan dan pengujian kode, yang memudahkan developer untuk menemukan bug dan kesalahan lebih awal dalam proses pengembangan. Hal ini dapat menghemat waktu dan sumber daya yang berharga serta meningkatkan kualitas perangkat lunak.

  1. Jenkins : Jenkins adalah alat CI/CD yang digunakan untuk mengotomatisasi proses membangun, menguji, dan mendistribusikan perangkat lunak. Jenkins mengotomatisasi proses pembangunan dan pengujian kode, yang memudahkan developer untuk menemukan bug dan kesalahan lebih awal dalam proses pengembangan.
  2. Travis CI : Sama seperti Jenkins, Travis CI lebih sederhana dan lebih mudah digunakan untuk proyek-proyek kecil dan menengah. Namun, Travis CI memiliki fitur yang lebih terfokus pada pengujian dan integrasi dengan GitHub dan Bitbucket.
  3. CircleCI : Merupakan platform integrasi dan pengujian terus-menerus yang memungkinkan pengembang untuk mengotomatiskan pengujian, pengiriman, dan penyebaran perangkat lunak. Hal ini memudahkan untuk mempercepat siklus pengembangan dan meningkatkan kualitas perangkat lunak. CircleCI mendukung banyak bahasa pemrograman dan environment pengembangan, termasuk Docker dan Kubernetes. 

 

4. Debugging Tools

Alat debugging sangat penting bagi software engineer untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah pada kode mereka. termasuk GDB, WinDbg, dan Visual Studio Debugger. Alat-alat ini menyediakan fitur seperti breakpoint, watchpoint, dan penelusuran stack, yang membantu insinyur perangkat lunak untuk menemukan akar penyebab masalah dan memperbaikinya dengan lebih efisien. Contoh Alat debugging populer digunakan :

  1. GDB: GDB merupakan alat debugging open-source yang paling populer digunakan oleh para software engineer. Alat ini menyediakan fitur seperti penyelesaian kode, penyelesaian variabel, dan kemampuan untuk melihat stack trace, sehingga memudahkan untuk menemukan akar penyebab masalah dan memperbaikinya.
  2. WinDbg : WinDbg digunakan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah pada kode. WinDbg menyediakan fitur seperti breakpoint, watchpoint, dan penelusuran stack, yang membantu untuk menemukan akar penyebab masalah dan memperbaikinya dengan lebih efisien.
  3. Visual Studio Debugger : Visual Studio Debugger adalah alat debugging yang disediakan oleh Microsoft melalui Integrated Development Environment (IDE) mereka, yaitu Visual Studio. Alat ini menyediakan fitur seperti breakpoint, watchpoint, dan penelusuran stack, yang membantu software engineer untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah pada kode mereka. Visual Studio Debugger dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis Windows, web, dan mobile.

Kesimpulan

Software Engineering adalah bidang yang terus berkembang, dan rekayasa perangkat lunak harus tetap memperbarui alat dan teknologi terbaru untuk tetap bersaing. Beberapa tools yang dibahas dalam blog ini sangat penting bagi rekayasa perangkat lunak untuk mengoptimalkan workflow  mereka, meningkatkan produktivitas, dan menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi. 

Ingin mempelajari lebih lanjut mengenai Tools tersebut? Yuk bergabung di Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, di IT Telkom Surabaya!