Surabaya, Januari 2023 Inovasi ITTelkom Surabaya kepada masyarakat terus bergulir dari tahun ke tahun melalui berbagai program mulai dari dana hibah dari beberapa pihak hingga program pengabdian masyarakat. Salah satu program pengabdian masyarakat terbaru ITTelkom Surabaya adalah gebrakan di dunia medis dengan memanfaatkan teknologi pembuatan robot serta IoT untuk membantu rehabilitasi pasien stroke.
“Banyak produsen alat kesehatan lokal belum mampu membuat alat kesehatan elektromedis, salah satunya UMKM CV. Kenzie’s TechnOPedist yang bergerak pada bidang alat kesehatan non elektromedis seperti Ankle Foot Orthosis (AFO) yang juga merupakan mitra kami. Pengguna produknya membutuhkan usaha lebih yang membuat mereka mudah lelah, disinilah kami menanamkan teknologi robot untuk AFO.” Jelas Dimas.
Bernama lengkap Dimas Adiputra, B.Sc., M.Phil., Ph.D., ketua pengabdian masyarakat sekaligus wakil dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Industri Cerdas (FTEIC), Dimas beserta beberapa dosen Ubaidillah, S.T., M.Sc., Ph.D. (dosen UNS Solo) dan Ully Asfari, S.Kom., M.Kom.(Dosen Sistem Informasi ITTelkom Surabaya) serta mahasiswa Teknik Elektro yakni Reza Humaidi, Bagas Wahyu Prakoso, Sherli Kumala Dewi, Nadia Ratnaduhita, dan Andi Nur Halisyah memulai proyek sejak awal 2021. Pengmas yang merupakan hibah riset keilmuan ini berfokus pada otomasi proses latihan dorsi dan plantarfleksi pada pasien pasca stroke menggunakan alkes dalam bentuk robot AFO.
Tidak hanya membuat robot AFO, inovasi juga mengadopsi Internet of Things (IoT) untuk menghubungkan data kinematik dari sensor PICAFO untuk ditampilkan pada sebuah dashboard aplikasi. Rekomendasi tentang progres rehabilitasi pasien oleh terapis pun ditampilkan pada dashboard sebagai insight untuk pasien.
“Ini adalah sebuah sistem yang lengkap, pasien dapat melakukan rehabilitasi berjalan secara mandiri dan tetap dalam pemantauan terapis menggunakan PICAFO berbasis IoT.” Imbuh Dimas.
Robot ini sendiri memiliki dua mode yakni mode jalan dan mode latihan. Pada mode jalan robot akan membantu pasien dengan menggerakan kaki ke atas kaki jatuh pasien dapat dihilangkan. Sedangkan pada mode latihan, robot akan menggerakkan kaki pasien dalam arah dorsi (putaran ke atas) dan plantar (putaran ke bawah) secara otomatis berganti-gantian. Dengan adanya robot ini, latihan pasien jadi semakin mudah sehingga harapannya dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien di rumah tanpa terbatas pada jadwal fisioterapi rutin.
Di sisi lain, Direktur CV. Kenzie’s TechnOPedist, Hari, menyampaikan ketertarikannya pada inovasi alat medis dengan memanfaatkan teknologi robotika, “Inovasi robotika ini sangat menarik untuk dilakukan pada alkes AFO. Di satu sisi, ketersediaan robot AFO di Indonesia sangat langkah karena didominasi barang impor sehingga pengembangan robot AFO oleh anak bangsa menjadi sangat penting. Pasien sebagai subjek ujicoba juga menyambut baik inovasi robot AFO ini karena nyaman digunakan untuk melatih dorsifleksi secara mandiri.” Jelasnya.
Sebagai inovasi alat medis kedua yang dibuat ITTelkom Surabaya setelah Anjungan Pemeriksaan Kesehatan Mandiri (APKM) yang bekerjasama dengan RSUA beberapa waktu lalu, robot AFO ini merupakan kolaborasi luar biasa dari perkembangan alat Kesehatan yang mencampurkan ekspertis dunia akademisi dengan dunia industry medis.
Sementara itu, pengembangan robot AFO akan terus dilakukan.
“Proyek ini akan berlanjut ke tahun selanjutnya. Kami kembangkan lebih matang dengan melakukan penspesifikkan robot AFO agar lebih mudah diterima oleh pasien.” Imbuh Dimas.