Kuliah Tamu Rekayasa Perangkat Lunak : Membangun Start Up Digital di Era Millenials

Kuliah tamu kali ini diadakan oleh program studi rekayasa perangkat lunak dengan topik membangun start up digital di era millennials. Narasumber utama yakni Firman Pratama Dewantara. Sebelumnya start up sendiri adalah sebuah perusahaan rintisan yang memiliki hight risk, high growt, distrupt the status quo, tech/innovation focus dan hard to copy.

“Bagi orang-orang yang ingin membuat start up pasti melewati valley of death dan ini pasti pada Langkah pertama, disinilah kita harus rajin pitching semacam mengirimkan presentasi mengenai forecasting dan tawarkan ke angel investor atau orang yang berada diluar capital venture. Ini tidak mudah karena kebanyakan mereka akan meminta kita mengerjakan proyek angel investor baru mendapatkan pendanaan. Dan kembali lagi bahwa konsep dari start up bukan fisikal asset dan ini sangat tidak direkomendasikan untuk melakukan peminjaman terhadap bank.” jelas Firman. Kemudian setelah melewati valley of death maka kita akan melewati VCs atau Acquisitions/mergers & strategic alliances yakni fase dimana start up sudah mendapat pendanaan dimana kita mulai menjual saham kepada publik. Lalu dalam menggenerasikan ide start up memperhatikan beberapa hal berikut yakni: size & growth of the market, unique, 100x beter, mission/personal driven(energy and passion), timing (current technology), authentic, dan easy to explain. Selain itu dalam membangun start up juga perlu memperhatikan beberapa kesalahan dan batu sandungan antara lain: founding team fighting, overspending (very high burn rate), lose focus, bad business model (no revenue).