Surabaya, Maret 2022 – Rektor ITTelkom Surabaya sambut hangat rombongan Persatuan SMK Kesehatan Indonesia (PERSEMKI) yang juga terdiri dari seluruh kepala sekolah se-Jawa Timur dalam rangka menjalin Kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menyelenggarakan sosialisasi kurikulum inti PERSEMKI. Acara ini diselenggarakan di Kampus ITTelkom Surabaya pada Kamis 24 Maret 2022.
Setidaknya dihadiri oleh lebih dari 50 orang perwakilan sekolah se-Jawa Timur yang terdiri dari kepala sekolah dan guru, acara ini bertujuan untuk mengembangan kemitraan yang diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara ITTelkom Surabaya dengan PERSEMKI Jawa Timur.
Achmad Sutrisno, S.Pd selaku wakil ketua DPD PERSEMKI Jawa Timur di dalam sambutannya mengatakan perkembangan dunia Pendidikan ini sangat cepat sehingga sekolah diharapkan harus tanggap, “Pendidikan mengalami pergerakan yang cepat dalam perkembangan, yang paling ramai yakni kurikulum merdeka yang dibuat untuk memperbaiki Pendidikan pasca covid. Sehingga sekolah harus juga tanggap dengan adanya hal tersebut. Kami berharap sekolah memanfaatkan adanya PERSEMKI ini karena kami sudah banyak membangun Kerjasama dengan Perguruan Tinggi sebagaimana seperti hari ini adalah kerjasama dengan ITTelkom Surabaya.”
Drs. M. Fatchul Djinan. CH selaku Ketua DPD PERSEMKI Jawa timur, memaparkan bahwa pendidikan juga tidak bisa terlepas dari adanya teknologi, maka disinilah mengapa Kerjasama ini diinisiasi, “Bidang Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri karena untuk mengimbangi perkembangan peradaban maka kita juga harus mampu mengikutinya. Oleh karena itu Kerjasama dengan bidang teknologi juga perlu digagas sebagai contoh dengan ITTelkom Surabaya.”
Menyetujui hal tersebut, Tri Arief Sardjono menyampaikan, “Tentu ada peran teknologi tidak hanya di dalam sector Pendidikan namun juga mencakup semua sector yang ada. Bahkan lulusan SMK Kesehatan nantinya akan bekerja di sector Kesehatan, sebagai contoh seorang pasien yang diperiksa dokter maka secara otomatis resep tersebut dapat langsung diterima di bagian farmasi dalam waktu yang cepat tanpa adanya catatan resep di kertas. Teknologi ini memudahkan.”