Revitalisasi Energi Matahari: Solusi Modern untuk Pengisian Baterai Ponsel Buatan Institut Teknologi Telkom Surabaya

Surabaya, September 2023 – Kemajuan teknologi yang pesat telah membawa perubahan drastis dalam kehidupan sehari-hari kita. Inovasi teknologi, khususnya smartphone dengan beragam fitur canggih, telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat modern. Indonesia sendiri tidak ketinggalan dalam tren ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penggunaan smartphone di Indonesia telah meningkat secara signifikan selama satu dekade terakhir.

Pada tahun 2021, sekitar 65,87% penduduk Indonesia telah memiliki ponsel, sebuah angka yang mengesankan jika dibandingkan dengan hanya sekitar 39,19% pada tahun 2011. BPS mencatat bahwa rata-rata peningkatan persentase penduduk yang memiliki ponsel selama periode 2011 hingga 2021 adalah sekitar 2,53% per tahun. Ini adalah bukti konkret dari bagaimana teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia.

Peningkatan penggunaan ponsel juga membawa dampak pada meningkatnya kebutuhan akan pengisian daya baterai ponsel. Ini sangat terasa di sekolah-sekolah, seperti yang terjadi di Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya. Di sekolah ini, hampir semua anggota, termasuk siswa, guru, dan staf pendidikan, mengandalkan ponsel untuk berbagai aktivitas, mulai dari pembelajaran, diskusi, akses informasi, hingga hiburan.

Dengan semakin tingginya konsumsi daya baterai, fasilitas pengisian daya di sekolah terbatas. Inilah saatnya untuk mencari solusi yang ramah lingkungan dan inovatif. Salah satu solusi yang telah diadopsi oleh banyak negara adalah beralih ke energi matahari.

Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah cara modern untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. PLTS ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengisian baterai ponsel, mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi konvensional yang semakin terbatas.

Dalam kerangka program pengabdian kepada masyarakat oleh Institut Teknologi Telkom Surabaya, sebuah stasiun pengisian tenaga surya sedang dibangun sebagai fasilitas umum baru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Islah Surabaya. Selain memasang stasiun pengisian tenaga surya, program ini juga memberikan pemahaman tentang energi terbarukan dan cara kerja stasiun pengisian ini kepada anggota sekolah.

Beranggotakan dosen: Aulia Rahma Annisa, S.ST., M.T. selaku ketua pelaksana sekaligus dosen program studi teknik komputer, Nanda Iryani, S.T., M.T. dosen program studi teknik komputer, Hendy Briantoro, S.ST., M.T., Ph.D. dosen program studi teknik komputer dan tiga mahasiswa: Gempar Alamsyah, Faiz Amsyari Rustam, dan Merthisia Roszi.

Aulia Rahma Anisa menjelaskan, “Tujuan program ini adalah untuk mengimplementasikan sistem yang dapat mengubah energi surya menjadi energi listrik dan menyimpannya di dalam baterai aki, sehingga memudahkan anggota sekolah untuk mengisi daya ponsel mereka.” Dengan cara ini, mereka tidak hanya memiliki akses yang lebih mudah ke daya, tetapi juga dapat mengurangi jejak karbon mereka.

Selain itu, menurut Hendy Briantoro menambahkan, “Dengan sistem ini, kita juga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang penggunaan energi terbarukan dan memperluas wawasan mereka, serta mengurangi ketergantungan pada PLN dengan menggunakan sistem off grid.” Dengan kata lain, program ini tidak hanya memberikan keuntungan praktis tetapi juga edukatif.

Dengan perubahan ini, kita melihat bahwa teknologi tidak hanya membawa kenyamanan, tetapi juga berpotensi besar untuk menjadikan kita lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Revitalisasi energi matahari di SMP Al Islah Surabaya adalah langkah kecil menuju masa depan yang lebih cerah, di mana teknologi dan lingkungan dapat bersinergi untuk kebaikan bersama. Ini adalah perubahan yang layak untuk disambut dengan antusiasme.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini sering kali dilakukan oleh civitas akademika ITTelkom Surabaya secara rutin sebagai bagian mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sementara itu, saat ini ITTelkom Surabaya tengah melakukan restrukturasi menjadi Telkom University. Hal ini nantinya akan berdampak pada peningkatan akreditasi, fasilitas, kurikulum yang disesuaikan, identitas yang lebih terpadu, serta fasilitas olahraga dan ruang kuliah yang diperluas, mahasiswa akan merasakan manfaat jangka panjang dalam persiapan mereka untuk masa depan yang penuh peluang.