Seminar Ilmiah Populer (SIP) Indonesia dari Timur

Seminar Ilmuah Populer kali ini diadakan untuk wilayah Indonesia bagian Timur. Seminar ini dimulai dengan sambutan oleh Wakil Rektor 3 yakni Bapak Tri Agus Djoko Kuntjoro, kemudian diisi dengan materi dari beberapa narasumber antara lain Arliyanti Nurdin selaku dosen TI dari ITTS, bapak Halim Samaid kepala sekolah SMK Telkom Makasar, Bapak Adi W. Nadiri selaku GM Telkom Akses Papua.

Pembahasan pertama yakni kecenderungan siswa dalam memilih kampus tujuan, bagi siswa Sekolah Menengah Atas ada beberapa kecenderungan yang menjadi pertimbangan dalam memilih kampus. Beberapa hal tersebut menyangkut lokasi, akreditasi, UKM & organisasi, serta biaya.

“Kualitas sekolah atau biasa diukur dengan akreditasi hingga biaya juga masuk dalam pertimbangan memilih kampus. Bahan pertimbangan dalam kaum milenial yang tak kalah penting yakni kegiatan lain yang ditawarkan oleh kampus. Khusus untuk dari alimnis SMK Telkom Makasar sendiri di tahun 2018/2019 dimana yang kuliah di PTS 34% sendiri di Pulau Jawa.” ujar

Beberapa alasan siswa luar Pulau Jawa memilih kampus di Pulau Jawa sebagai tujuan studi yakni pusat pendidikan & mutu pendidikan, tawaran beasiswa besar dan beragam, biaya hidup terjangkau, dan fasilitas & kampus umum yang banyak dan memudahkan, serta tempat wisata. Saat memilih kampus sendiri kebanyakan alumni memilih Perguruan Tinggi Negeri bereputasi tapi juga langsung menuju Perguruan Tinggi Swasta terbaik. Alumni SMK Telkom Makasar sendiri mempertimbangan beberapa hal ketika memilih ITTelkom Surabaya sebagai kampus tujuan mereka, yakni jarak terdekat dari kota Makasar karena ada penerbangan langsung dari Surbaya-Makasar, lebih murah dengan kualitas standar YPT dan ada beasiswa, dan kampus baru sehingga lulusan akan lebih diperhatikan untuk distribusi kerja.

Di pihak lainnya Arliyanti Nurdin menjelaskan keuntungan bagi alumni SMA wilayah Indonesia Timur akan memiliki beberapa keunggulan antara lain: memiliki peluang dan tantangan, mudah beradaptasi dan penuh toleransi, meningkatkan level kemandirian dan kedeasaan, networking, pengalaman yang tak terlupakan, pandai mengelola keuangan, pandai bersyukur, dan lebih mengerti arti keluarga.

Materi selanjutnya yakni Trend Industri & tantangannya dimana Adi Wahtu Nadiri menjelaskan bahwa trend industry sendiri bergerak dari financial dan agricultural, industrial, teknikal, scientific-technical, dan informasi and telecommunications. Dalam Industri 4.0 mengedepankan teknologi dan sinergi impelentasinya yakni vendor, customer, industry, akademisi, pemerintahan, dan aplikasi provider.