Strategi Efektif dalam Mendapatkan Pendanaan Riset

Surabaya, Januari 2024 – Penelitian dan pengabdian masyakarat adalah salah satu komponen penting dalam penerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dalam roda pelaksanaannya dibutuhkan pendanaan riset. Hal ini juga tidak lepas dari pendanaan riset atau hibah yang diberikan oleh eksternal kampus untuk penelitian dan pengembangan.

Dari ribuan proposal penelitian yang bersaing untuk mendapatkan pendanaan dari pihak eksternal dengan berbagai skemanya, perlu adanya strategi efektif tertentu baik dalam penyusunan proposal, teknik presentasi yang meyakinkan, dan tata kelola yang baik dalam mengelola dana hibah. Karenanya, pada Senin (12/02/2024) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Telkom University Surabaya menyelenggarakan seminar bertema “Kiat Sukses Pendanaan Hibah Ekstrenal” dengan pembicara Agus M. Hatta, Ph.D selaku Direktur Direktorat Inovasi dan kawasan sains teknologo (DIKST) ITS.

Direktur Telkom University Surabaya, Prof. Dr. Tri Arief Sardjono, S.T. M.T. menjelaskan dalam sambutannya, “Menyongsong misi kampus utama yakni Telkom University di tahun 2028 untuk menjadi Enterpreneurial Innovation Technology. Maka dari sekarang kita harus bersiap untuk menghasilkan penelitan-penelitian berkualitas yang tidak lepas juga dari dana hibah yang diperlukan serta bagaimana kita harus menggandeng industri untuk hilirisasi produk penelitian yang telah dihasilkan, sehingga ini tidak hanya selesai ketika mendapatkan dana hibah saja. Tapi sebelumnya untuk mendapatkannya tentu perlu strategi yang efektif.”

Dana penelitian tidak tersedia begitu saja untuk seluruh dosen sehingga mereka harus berkompetisi sanagta ketat untuk membuat prooposal yang baik dan memenuhi penilaian reviewer.

Agus M. Hatta, Ph.D menjelaskan, “Hal yang harus kita perhatikan terlebih dahulu yakni optimalisasi luaran dan kebermanfaatan riset, tidak hanya selesai pada riset kita mendapatkan hibah namun juga perhatikan luarannya seperti: publikasi (paper, patenm model/kebijakan), asisten (asisten ahlim admin), aset (pembelanjaan aset riset, aset luaran penelitian).”

Setidaknya ada beberapa tips dan strategi yang dapat diterapkan agar proposal yang diajukan berhasil lolos hibah, antara lain:

  1. Membaca dan mempelajari panduan.
  2. Usulkan topik yang relean dan sesuai dengan kompetensi atau pengalaman sebelumnya.
  3. Update profil (SINTA, GS, SCOPUS, BIMA, dll)
  4. Pastikan dokumen proposal memenuhi ketentuan administratif.
  5. Memenuhi kriteria substansi sesuai panduan.
  6. Meninjau proposal dalam perspektif reviewer.

Sasaran peserta dari seminar ini adalah para dosen Telkom University Surabaya yang keseluruhannya memang didorong untuk terus menghasilkan penelitian yang nantinya dapat di publikasi di jurnal internasional. Selain tips di atas, Agus juga membagikan beberapa tips lainnya yang dapat di terapkan yakni:

  1. Menentukan topik yang akan diteliti, cari ide segar yang bermanfaat.
  2. Membangun budaya grup, untuk menemukan kebaruan dan inovasi maka kita perlu berkolaborasi. Kita perlu membentuk tim dan group meski berbeda bidang atau lintas bidang agar dapat menciptakan sesuatu yang menarik.
  3. Tidak hanya berhenti pada penelitian setelah pendanaan, namun juga dipublikasikan kepada media massa sehingga manfaatnya dapat disebarluaskan.

Penulis: Fujiyama | Foto: Pexels