Surabaya, Maret 2024 – Industri 4.0 telah mengubah wajah dunia industri dengan kehadiran Internet of Things (IoT), membawa perangkat cerdas yang saling terhubung untuk meningkatkan produktivitas. Indonesia, sebagai bagian dari revolusi ini, perlu mempersiapkan tenaga ahli di bidang IoT. Sayangnya, minat anak muda terhadap teknologi masih perlu ditingkatkan.
Melihat kebutuhan ini, Telkom University Surabaya berinisiatif melalui program pengabdian masyarakat mengadakan pelatihan mikrokontroler dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kesadaran siswa SMA/SMK tentang keilmuan elektro dan logistik. Kegiatan ini, yang pertama kali digelar di SMK Telkom Sidoarjo pada November 2023, telah membuka mata para siswa terhadap potensi besar di bidang ini. Pengabdian Masyarakat ini sendiri berangotakan tiga dosen antara lain Dimas Adiputra (Dosen Teknik Elektro), Nisa Isrofi (Dosen Teknik Logistik), Lora Khaula Amifia (Dosen Teknik Elektro) dan tiga orang mahasiswa Teknik Elektro: Satria Fajar Rachmadianto, Shinvalraus Sains Raihan Kanzu, dan Annisa’ul Baroroh.
Dimas Adiputra selaku ketua pelaksana pengabdian masyakarat menjelaskan, “Pelatihan selama empat minggu ini mempertemukan siswa dengan berbagai materi menarik yang berbeda di setiap minggunya. Peserta yang hadir adalah siswa kelas 11 dan 12 sejumlah 25 siswa.”
Pada minggu pertama, siswa diajak untuk memahami excel logistik, di mana siswa belajar menyusun excel sederhana untuk menyelesaikan pendataan aset pergudangan. Pada materi minggu kedua, siswa belajar mengenai simulasi rantai pasok dari hulu ke hilir menggunakan beer game. Dengan simulasi berbasis game ini siswa dapat belajar dengan menyenangkan sambil bersaing dengan temannya untuk mengoptimalkan sebuah rantai pasok. Materi minggu ketiga adalah pelatihan mikrokontroler, di mana siswa membangun sebuah obstacle avoidance sederhana berbasis sensor ultrasonik dan buzzer. Pelatihan kemudian ditutup pada materi minggu keempat mengenai pembuatan real time database untuk sharing data antar perangkat keras dalam sebuah ekosistem IoT.
Antusiasme siswa sangat terlihat selama pelatihan. Mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman mendalam tentang elektro dan logistik, tetapi juga memahami kontribusi kedua jurusan ini dalam ekosistem IoT. Pemahaman ini memberikan gambaran baru bagi mereka tentang berbagai peluang karir yang dapat dijelajahi di masa depan.
Seringkali, jurusan elektro diidentikkan dengan PLN, sementara jurusan logistik hanya terbatas pada kurir paket. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, siswa dapat melihat betapa luasnya peran keduanya dalam mendukung ekosistem IoT.
“Kami berharap melalui pelatihan ini tidak hanya meningkatkan minat siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi ahli di bidang IoT, memberikan kontribusi signifikan dalam mengangkat Indonesia di panggung dunia menuju Indonesia emas 2045.” imbuh Dimas.
Telkom University Surabaya membuka peluang bagi sekolah lain untuk mendapatkan pelatihan serupa. Jika sekolah Anda tertarik, silakan hubungi Customer Service Telkom University Surabaya di Instagram melalui akun @telkomuniversity_surabaya. Mari bersama-sama mengukir masa depan Indonesia yang cemerlang di era Industri 4.0!
Penulis: Fujiyama | Foto: Dokumentasi Public Relations