Swab Chamber Karya ITTelkom Surabaya Bantu Lindungi Tenaga Medis

Penyebaran COVID-19 semakin luas hingga menjadi pandemi di Dunia. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang terdampak oleh penyebaran virus tersebut. Data dari www.covid19.go.id menunjukkan hingga tanggal 7 April 2020, Masyarakat Indonesia yang positif terjangkit COVID-19 mencapai 2.491 kasus dengan 209 kasus meninggal dan 192 kasus dinyatakan telah sembuh dan jumlah tenaga medis yang terpapar akibat kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) terus bertambah.

Berbagai upaya dari beberapa pihak sudah dilakukan untuk memutus penyebaran virus COVID-19. ITTelkom Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya juga ikut berperan aktif dengan membuat Sterilization Chamber, Sterilization Tunnel, dan yang terbaru adalah Swab Chamber. Pengembangan Swab Chamber dapat membantu tenaga kesehatan agar tidak terpapar langsung oleh virus saat melakukan pengambilan sampel swab test pasien yang diduga terpapar COVID-19. Swab Chamber seperti ini juga sudah mulai diterapkan di negara lain, seperti Korea Selatan.

Swab Chamber karya ITTelkom Surabaya memiliki dua bilik dengan bilik pertama akan digunakan oleh tenaga kesehatan, sedangkan bilik kedua akan digunakan untuk pasien. Bilik pertama dan kedua tersebut dibatasi oleh dinding akrilik yang dilubangi dan dilengkapi dengan sarung tangan karet. Sarung tangan karet tersebut berfungsi untuk melindungi tangan tenaga medis saat bersentuhan dengan mulut pasien. Kedua bilik tersebut juga dilengkapi dengan lampu sebagai penerangan, Exhaust Fan yang berfungsi sebagai alat sirkulasi udara, dan Humadifier Ultrasonic untuk sterilisasi.

Proses kerja Swap Chamber ini cukup mudah. Tenaga medis dan pasien masuk ke masing-masing bilik yang telah distrelisasi dengan cairan desinkfektan. Setelah itu, tenaga medis mengambil sampel swab test pada pasien. Setelah proses pengambilan sampel selesai, tenaga medis maupun pasien akan disterilisasi lagi dengan menggunakan Ultrasound Humidifier. Proses sterilisasi tetap perlu dilakukan karena adanya kemungkinan pasien dan tenaga medis terpapar virus saat menggunakan bilik tersebut secara bergantian.

Sampai saat ini, proses pembuatan Swab Chamber sudah mencapai 90%. Tim pengembangan masih terus melakukan penyempurnaan hingga siap dipresentasikan ke Walikota Surabaya, Tri Risma Harini. Swab Chamber ini rencananya akan ditempatkan di RSUD dr. Soewandhi Surabaya untuk uji coba publik. Rektor ITTelkom Surabaya, Tri Arief Sardjono berharap Swab Chamber ini dapat bermanfaat dan membantu mengurangi risiko penularan virus pada tenaga medis yang sedang bertugas.